Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Tanah [1]

23 Maret 2020   18:44 Diperbarui: 15 Juni 2021   18:47 3414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Tanah [1] (dokpri)

Filsafat Tanah

Saya pernah tanya pada suatu diskusi didalam kelas, pertanyannnya adalah konyol tetapi merepotkan juga. Siapakah manusia dan tanah?. Jawaban gampangannya adalah  manusia berada diatas tanah. Semua manusia ada di atas tanah, hidup, berkembang biak, menetap, dan kembali ke dalam tanah.

Tanah dalam mitos dan filsafat Yunani Kuna di sebut Hades. (Rumah Hades) adalah tanah orang mati - tempat peristirahatan terakhir bagi jiwa-jiwa yang telah pergi. Itu adalah dunia yang gelap dan suram di mana hantu tanpa tubuh melayang melintasi bidang abu-abu asphodel. 

Para penyair Homer tidak tahu tentang Elysian Fields atau Nerarean Hell, lebih tepatnya semua warna - pahlawan dan penduduk desa - beristirahat di kegelapan Haides.

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Manusia hidup dengan mendirikan rumah, kantor, ladang, sawah, pertainan, lapangan bola, jalan raya, jalan tol, jempatan, warung, toko, mall, apartemen, perkawinan, perpisahan,  rumah ibadah, sekolah, asrama, gedung seni, dan apapun kebudayaan manusia semua didirikan diatas tanah. 

Laut ada di atas tanah, sungai, danau, rawa, pohon, tanaman, ternak, rerumputan, hutan, semua satwa, air, tempat buang air besar, buang kotoran, makam, dan apapun ada diatas tanah, atau di atas bumi ini;

Demikian juga apapun bentuk kekayaan manusia mulai dari kaki sampai rambut, semua alat-alat, semua benda material dalam kehidupan manusia diperoleh dari isi dalam tanah; semua sayur mayor, bahan obatan, bahan industry, uang, tambang, semen, batu, pasir, biji besi, tubungan, mobil, kenderaan, kasur, buku, piring sendok, kompor, mesin, minyak, semua berasal dari keberadaan tanah, tanpa tanah maka semua benda apapun yang tampak dalam tatanan kehidupan manusia menjadi tidak ada apapun;

Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat

Maka dengan cara ini tanah memperoleh tema penting dalam mitos, mistik, logika, dan kesadaran umat manusia pada episteme tanah atau disebut juga tanah air; maka tafsir filsafat tanah mewujudkan menjadi apa yang disebut dengan "pengolahan, dan pemanfaatan  itu sendiri adalah sama dengan kata sepadan dengan kata "Budaya"; 

Di atas tanah semua "Identitas manusia" dibentuk oleh persimpangan tanah, budaya, dan masyarakat, sehingga menimbulkan martabat manusia, dan seluruh isinya terjaga, terrawat, bersiklus menjadi bentuk harmonisasi;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun