Episteme Akar Kejahatan [2]

Episteme Akar Kejahatan [2]

Seseorang yang percaya kita harus menyingkirkan wacana moral bisa disebut skeptis moral atau nihilis moral. Skeptisisme jahat tidak seluas itu. Skeptis-jahat percaya konsep kejahatan sangat problematis dan harus ditinggalkan sementara konsep moral lainnya, seperti benar, salah, baik, dan buruk, layak dijaga.

Skeptis jahat memberikan tiga alasan utama untuk meninggalkan konsep kejahatan: 

(1) konsep kejahatan melibatkan komitmen metafisik yang tidak beralasan kepada roh-roh hitam, supranatural, atau iblis; 

(2) konsep kejahatan tidak berguna karena tidak memiliki kekuatan penjelas; dan 

(3) konsep kejahatan bisa berbahaya atau berbahaya ketika digunakan dalam konteks moral, politik, dan hukum, dan karenanya, itu tidak boleh digunakan dalam konteks itu, jika sama sekali.

Beberapa skeptis jahat berpendapat kita harus meninggalkan konsep kejahatan karena tidak memiliki kekuatan penjelas dan oleh karena itu adalah konsep yang tidak berguna. 

Konsep kejahatan akan memiliki kekuatan penjelas, atau bermanfaat secara jelas, jika ia mampu menjelaskan mengapa tindakan tertentu dilakukan atau mengapa tindakan ini dilakukan oleh agen tertentu daripada oleh orang lain. 

Skeptis jahat seperti Inga Clendinnen dan Philip Cole berpendapat konsep kejahatan tidak dapat memberikan penjelasan seperti ini dan karenanya harus ditinggalkan.

Menurut Clendinnen konsep kejahatan tidak dapat menjelaskan kinerja tindakan karena itu adalah klasifikasi yang pada dasarnya meremehkan. Mengatakan seseorang, atau suatu tindakan, adalah kejahatan sama dengan mengatakan orang itu, atau tindakan, menentang penjelasan atau tidak dapat dipahami

Beberapa skeptis jahat percaya   kita harus meninggalkan konsep kejahatan karena terlalu berbahaya atau berbahaya untuk digunakan. Tidak ada yang dapat menyangkal istilah 'jahat' dapat berbahaya atau berbahaya ketika disalahgunakan, digunakan secara jahat, atau digunakan tanpa kepekaan terhadap konteks sejarah atau politik yang rumit.