Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pandangan Rerangka Ilmiah pada Lingkaran Wina [1]

19 Desember 2019   12:04 Diperbarui: 19 Desember 2019   12:15 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandangan Rerangka Ilmiah pada  Lingkaran Wina [1]

Pada tahun 1924, seorang filsuf, Moritz Schlick, seorang ahli matematika, Hans Hahn, dan seorang pembaru sosial, Otto Neurath, mendirikan lingkaran filosofis di Wina. Moritz Schlick dan Hans Hahn adalah profesor di Universitas Wina, direktur Otto Neurath dari Masyarakat Wina dan Museum Ekonomi.

Sejak 1924, lingkaran bertemu secara teratur pada Kamis malam di ruang kuliah kecil di Boltzmanngasse (seminar matematika, Universitas Wina) untuk membahas pertanyaan filosofis:

Apa yang membedakan pengetahuan ilmiah?

Apakah pernyataan metafisik masuk akal?

Apa kepastian kalimat logis didasarkan pada?

Bagaimana penerapan matematika dapat dijelaskan?

"Pandangan ilmiah tentang dunia," mengumumkan manifesto Lingkaran Wina, "tidak begitu dicirikan oleh tesisnya sendiri seperti oleh sikap fundamental, sudut pandang, arah penelitian.

Vienna Circle , German Wiener Kreis , sekelompok filsuf, ilmuwan, dan ahli matematika yang dibentuk pada 1920-an yang bertemu secara teratur di Wina untuk menyelidiki bahasa ilmiah dan metodologi ilmiah. Gerakan filosofis yang terkait dengan Lingkaran telah disebut berbagai positivisme logis, empirisme logis, empirisme ilmiah, neopositivisme, dan kesatuan gerakan sains. 

Karya para anggotanya, meskipun tidak dengan suara bulat dalam menangani banyak masalah, dibedakan, pertama, dengan perhatiannya pada bentuk teori-teori ilmiah, dengan keyakinan struktur logis dari teori ilmiah tertentu dapat ditentukan terpisah dari kandungan. 

Kedua, mereka merumuskan prinsip pembuktian atau kriteria makna, klaim kebermaknaan proposisi didasarkan pada pengalaman dan pengamatan. Karena alasan ini, pernyataan etika, metafisika, agama, dan estetika dianggap tidak bermakna secara tegas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun