Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Gangguan Mental [1]

27 April 2019   12:01 Diperbarui: 28 April 2019   23:57 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini adalah bagian kajian pustaka [cuplikan] untuk memahami tafsir ulang filologi secara hermeneutika pujangga besar Jawa Kuna terakhir bernama  Raden Ngabehi Rangga Warsita atau Ronggowarsito, yang lahir pada tanggal 15 Maret 1802, dan meninggal 24 Desember 1873 pada usia 71 tahun. Letak makam Ronggowarsito kompleks pemakaman tua di Dusun Kedon, Palar, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Ronggowarsito adalah pujangga Jawa di Kraton Kasunanan Solo Surakarta.

Ronggowarsito sebagai peramal ulung atau akhli metafisik dengan berbagai macam ilmu kesaktian. Epos dan naskah babad Ronggowarsito cenderung bersifat metafora simbolis dalam menggambarkan keistimewaan Ranggawarsita. Misalnya, Ronggowarsito dikisahkan mengerti bahasa binatang. Ini merupakan simbol bahwa, Ranggawarsita peka terhadap keluh kesah rakyat kecil. Ronggowarsito tidak hanya menolak hegemoni pengetahuan kolonial, dia juga menolak hegemoni agama yang meminggirkan warisan leluhur. Dalam bukunya, Gatholoco (2012), pengkaji sejarah Nusantara, Damar Shashangka, menduga, Ronggowarsito adalah penulis Serat Gatholoco yang sarkastik, sekaligus penuh ungkapan sufistik yang mendalam.

Pada riset Prof Apollo Daito, dan Pia Oliang  [2013-2014] lalu tentang teks "Zaman Edan" atau Era Manusia Gila, konon pertama kali diperkenalkan oleh Ranggawarsita dalam teks Serat Kalatida, yang terdiri atas 12 bait tembang Sinom. Salah satu bait yang paling terkenal adalah:

amenangi zaman edan,

ewuhaya ing pambudi,

melu ngdan nora tahan,

yen tan melu anglakoni,

boya keduman melik,

kaliren wekasanipun,

ndilalah kersa Allah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun