Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Seni Mimesis [173]

30 Desember 2018   21:01 Diperbarui: 30 Desember 2018   21:08 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat Seni Mimesis [173]: Gadamer

Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher  (1768-1834), punya murid  mahasiswa bernama Wilhelm Dilthey (1833-1911); punya murid lagi dalam tradisi akademik bernama Martin Heidegger (1889-1976), kemudian puncaknya ada pada Hans Georg Gadamer (lahir di Marburg, Jerman, 11 Februari 1900  dan  meninggal di Heidelberg, Jerman, 13 Maret 2002 pada umur 102 tahun) menganalisis dan membongkar unsur-unsur tradisi besar estetika Platonis, Kantian, dan Hegelian kemudian rekonstruksi fenomenologis dari banyak wawasan sentral tradisi itu untuk menunjukkan relevansinya yang berkelanjutan dengan pengalaman seni kontemporer. 

Buku teks yang membahas berkaitan dengan Filsafat Seni estetika ada banyak dan bermacam-macam. Dan lumayan sudah 24 kali saya baca adalah Truth and Method, (1989) atau teks asli "Wahrheit und Methode" ;  yang sudah beberapa kali lakukan penelitain, dan materi kuliah, termasuk saya tuliskan di Kompasiana. Sekalipun saya masih ragu kemampuan saya menguasai buku teks tersebut. 

Sedangkan buku Gadamer  berjudul The Relevance of the Beautiful and Other Essays (1986) walaupun sudah 12 kali saya baca juga belum saya pahami.  Demikian juga buku teks  Gadamer, 1976, Philosophical Hermeneutics: terbitan University of California Press baru saya baca 3 kali, Buku teks , On Education, Poetry and History,  (1992)  terbitan State University of New York Press baru dibaca dua kali sama dengan buku teks Literature and Philosophy in Dialogue, Albany: State University of New York Press.

Maka kesimpulannya saya belum menguasai dengan baik (saya belum pandai)  untuk memahami rerangka pemahaman pada filsafat Gadamer, khususnya dalam bidang estetika atau seni. Namun demikian tulisan ini adalah upaya diskursus sebagai tema awal untuk pemahaman Gadamer tentang filsafat seni.

Mungkin yang dapat saya pahami adalah gagasan Gadamer  terutama berkaitan dengan dimensi kognitif dari pengalaman seperti itu, dengan apa yang dibahas oleh karya seni. Kemudian bermetamorfose menjadi pendekatan filosofis yang fleksibel mampu menjangkau secara bebas sejumlah bentuk seni dan gaya, membahas singularitas karya dan signifikansi mereka yang lebih luas. Pendekatan ini jelas hermeneutis karena berusaha untuk memperkenalkan kembali   makna   mendasari pengalaman seni.

Simpulan sementara saya filsafat seni mimesis dalam pemahaman Gadamar adalah sama dengan "studi tentang hermeneutika sebagai seni atau metode memahami. Maka aspek  seni (a)  menginformasikan kesadaran subyektif  tentang seni; (b) realitas budaya dan linguistic; (c) adanya keterlibatan fenomenologis;  (d) sarana   melaluinya subjek nyata mengungkapkan diri dan menghilangkan kenyataan; (e) pendalaman pengalaman manusia yang bersifat dialogis; (f) catatan wujud kontemplatif; (g) menghasilkan cara pandang yang berbeda, dan bersifat kritis.

Gadamer menyatakan pengalaman estetika atau aesthetic experience menekankan sifatnya yang intens dan bersifat individu (Erlebniss). Namun terlepas dari keintimannya, Gadamer menekankan pada  dalam pengalaman (Erfahrung) seseorang selalu berpartisipasi, mungkin tanpa disadari, dalam sesuatu yang melampaui diri sendiri. Keterlibatan estetika dalam beberapa hal, oleh karena itu, merupakan kegiatan komunal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun