Mohon tunggu...
Baihaqi Muharom
Baihaqi Muharom Mohon Tunggu... -

"Berilah saya koneksi internet akan aku getarkan cx "

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tambah Tinggi Badan Diatas 20 Tahun?

14 Agustus 2017   16:45 Diperbarui: 15 Agustus 2017   08:11 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tambah Tinggi Diatas 20 Tahun - Usia 20 tahun bisakah tinggi badan saya bertambah? Bisa! Tinggi badan bisa menjadi masalah serius dan sensitif terutama bagi pria, itu karena "tuntutan" masyarakat mengenai sosok pria ideal adalah tinggi tegap. 

Untuk mendapat tinggi badan ideal, diperlukan tiga hal yang saling terkait dan menunjang yakni faktor genetik, nutrisi dan aktivitas.

"Hanya kau yang bisa mengendalikan masa depanmu."
---Dr. Seuss

Dijelaskan oleh Dr.Andito Wibisono, Sp.Ot, ahli bedah tulang dari RS.Bintaro, tinggi badan dipengaruhi oleh gen. "Kalau orang memiliki gen tinggi yang bagus, pasti akan tinggi. Gen ini di dapat dari keturunan, contohnya orang Afrika pada umumnya kurus tinggi karena bangsa mereka memiliki gen tinggi yang bagus," paparnya.

1. Dipengaruhi gen
        Beberapa ahli menyatakan, semua orang masih berpeluang lebih tinggi jika memiliki kakek buyut dengan postur tinggi. Ini menjelaskan mengapa ada anak yang lebih tinggi ketimbang orangtuanya. Dalam kondisi ini ada semacam faktor keberuntungan gen.Jadi gen tinggi itu hanya "melangkahi" orangtua si anak, sedangkan si cucu mendapat warisan gen tinggi dari kakeknya.

2. Untuk menunjang kerja hormon-hormon ini diperlukan gizi yang cukup. Menurut Dr.Andito, bangsa Jepang dulu dikenal sebagai bangsa pendek atau kate. Kini tinggi mereka hampir sama dengan rata-rata orang Indonesia. "Hal itu karena ada perbaikan nutrisi dari generasi ke generasi," sebutnya.

"Aku tidak pernah ingin menjadi Bruce Lee berikutnya.
Aku hanya ingin menjadi Jackie Chan yang pertama."
--- Jackie Chan

3. Aktivitas Lempeng "Epiphyseal"
          Pusat pertumbuhan tinggi badan manusia, lanjut Dr.Andito, berada pada lempeng Epiphyseal Plate yang terletak di ujung tiap tulang panjang.Epiphyseal Plate ini ada sejak manusia lahir dan menutup alias berhenti bekerja saat usia 26 tahun (wanita) dan 28 tahun (pria). "Maksimal usia 26-28 tahun.

 Jika lempeng ini sudah menutup, pertumbuhan tinggi badan turut berhenti," ujarnya. Pertumbuhan tinggi badan seseorang bisa terganggu jika terjadi sesuatu pada lempeng epiphyseal. Cedera, trauma akibat kecelakaan, penyakit kanker tulang bisa merusak kerja lempeng ini. Lempeng ini tidak bekerja sendirian. "Hormon pertumbuhan dan banyak hormon lain turut menentukan kinerjanya," katanya.

Untuk bertambah ke atas, tubuh memerlukan semua zat dan mineral yang ada dalam makanan. "Makanan empat sehat lima sempurna atau makanan seimbang   sudah cukup. Jadi tidak hanya makan yang mengandung kalsium melulu. Nanti tulangnya kuat, tapi bagian lain tubuh kekurangan nutrisi penting," katanya.        Kegiatan sehari-hari-juga berperan penting dalam urusan tinggi badan. Aktivitas yang dapat merangsang kerja lempeng epiphyseal, misalnya atletik, basket, berenang dan lompat tali," ujarnya.

"Taklukan kebiasaan burukmu atau mereka yang akan menaklukanmu."
--- Rob Gilbert

Ketiga faktor tadi saling terkait. "Jika memiliki gen tinggi tapi tidak didukung nutrisi dan olahraga, bisa jadi pertumbuhannya mandek dan tidak optimal," imbuhnya. Mengenai standar tinggi seseorang, menurut Dr Andito, tak ada ukuran baku. "Bagi orang Indonesia, tinggi badan 165 cm sudah dianggap cukup, meski bagi orang Eropa tergolong kurang tinggi. Jadi standarisasi tinggi badan tergantung masyarakat yang menilainya," katanya.

Usia diatas 20 tahun bisakah tinggi badan bertambah? jawabannya adalah YA. 

"Aku bermimpi melukis dan kemudian aku melukis impianku."
--- Vincent Van Gogh

Demikian artikel ini saya tulis, semoga bermanfaat !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun