Mohon tunggu...
Mikchel Naibaho
Mikchel Naibaho Mohon Tunggu... Novelis - Pembaca. Penjelajah. Penulis

Pegawai Negeri yang Ingin Jadi Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games Sebagai Titik Balik

25 Agustus 2018   08:58 Diperbarui: 25 Agustus 2018   08:58 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : kompas.com

Asian Games terpaksa saya saksikan melalui streaming karena siaran langsungnya diacak di daerah kami tinggal. Menurut berita yang beredar, pengacakan itu untuk menaati peraturan Dewan Olimpiade Asia yang membatasi jangkauan siaran televisi pemegang hak siar. 

Terkadang kesal memang, saat smash atau peluang mencetak gol ada, terjadi buffering. Tetapi itu tak menyurutkan niat untuk tetap menonton para atlet bertanding dan mendukungnya dari kejauhan. Terutama pertandingan bulu tangkis dan sepak bola.

Dan menyaksikan pertandingan itu, dimana semangat para atlet menyatu bersama antusias penonton yang sebagian besar adalah masyarakat kita, saya merasakan energi besar bangsa ini. Energi positif yang kemudian melahirkan optimisme : Indonesia memang bisa!

Dukungan dari berbagai pihak untuk penyelenggaraan Asian Games ini mengalir deras. Di bank-bank BUMN, di instansi pemerintah, di Bandar Udara, di Pelabuhan, terpasang spanduk untuk menyemarakkan Asian Games. Beberapa instansi pemerintah bahkan membuat aturan untuk mengenakan seragam yang khusus dibuat selama Asian Games berlangsung. Kekompakan ini turut mengundang masyarakat di pelosok -- yang tidak dapat hadir secara fisik di arena pertandingan -- untuk mendoakan atlet kita yang bertanding.

"Semoga kita bisa juara umum,' demikian kira-kira doa banyak orang, ketika Asian Games menjadi topik pembicaraan setelah melihat beberapa spanduk. Kita tak bisa meremehkan kekuatan doa semacam ini. Jauh di dalam benak si pendoa, ada keyakinan bahwa kita memang bisa meraihnya.

Pihak swasta juga turut berkontribusi. Salah satunya APP Sinarmas sebagai official partner. Saat kita menonton timnas U-23 bertanding, dengan jelas kita lihat bahwa dukungan mengalir dari berbagai sponsor. 

Kita berharap, energi besar yang menyelimuti negeri kita di hari-hari belakangan ini, menambah semangat para pemain ketika berlaga di perdelapan final sampai akhirnya nanti merebut medali emas. Sebab kita akui bersama, dari segi skill individu, para pemain kita tak kalah dari tim favorit juara. Itu bisa kita saksikan di pertandingan terakhir Timnas ketika mengempaskan Hongkong setelah sempat tertinggal. 

Saya yakin, dengan semangat kebersamaan, Timnas dapat meraih medali emas untuk pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan Asian Games. Dan juga menjadi titik balik prestasi sepak bola kita.

Meskipun tim bulu tangkis beregu kalah dramatis kemarin malam, bukan jadi alasan untuk menampik energi yang sedang menyelimuti bangsa ini. Perhatikanlah perjuangan atlet yang terus berusaha meski letih dan cedera menghalangi. Perjuangan yang menghadirkan simpati dari seluruh penjuru negeri. Bahkan saya perhatikan di media sosial, pihak-pihak yang sering bertikai masalah capres, satu suara mendukung atlet-atlet kita.

Momen ini dapat kita jadikan sebagai titik balik bangsa menghadapi arus zaman modern. Bangsa kita sedang on fire, mari kita salurkan energi itu untuk membangun negeri ini melalui bidang masing-masing. Jangan biarkan energi ini meluap begitu saja tanpa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Kita sering mendengar ucapan buruk tentang negeri ini. Ucapan itu lama-lama menjadi anggapan. Seolah memang benar kita adalah negeri yang hampir di semua lini jelek atau buruk. Anggapan itu energi negatif bagi bangsa kita. Energi yang menghambat kita untuk lebih percaya diri dan menunjukkan kemampuan. Dan perhelatan Asian Games ini, menjadi saat yang tepat membuang jauh-jauh anggapan itu. Kelak kita kisahkan kepada anak cucu bahwa negeri ini bisa melakukan hal besar yang selama ini dianggap mustahil untuk dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun