Malam semakin larut. Suasana di sekitar rumah kontrakan sudah sepi. Teriak-teriak orang nonton bola sudah tak terdengar lagi. Filipina dan Indonesia telah berbagi angka 2-2. Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia rupanya masih tampak saat Timnas bertanding melawan Timnas negara lain. Begitu pemain Merah Putih menggiring bola, sorak-sorai dan teriakan begitu membahana. Patut disyukuri karena masih ada seberkas rasa nasionalisme.
Sementara Indonesia Lawyer Club (ILC) masih berlangsung seru mengupas siapa dalang Hambalang. Proyek Hambalang semakin ramai diperbincangkan usai amblesnya sebagian bangunan. Sedikit tertarik untuk menonton karena topiknya hangat. Namun lama-lama bosen juga. Ngapain nonton perdebatan ngalor-ngidul tak jelas juntrungannya. Mendingan nulis saya pikir. Segera saya matikan tv dan tak tik tok, mengetik tulisan ini.
Sebenarnya dua hari belakangan, Senin dan Selasa ini saya merasa berat dan sulit untuk menulis. Beban pekerjaan fisik dan juga pikiran telah membuat saya lelah. Ujung-ujungnya tak mampu menulis. Padahal bagi saya, menulis adalah rutinitas yang wajib dilakukan. Namun kalau kondisi fisik lelah, yah apa boleh buat. Dua hari tanpa tulisan, menyedihkan.
Sambil melepas lelah, saya baca sebuah artikel berjudul “9 Langkah untuk Menulis Buku” tulisan Oleh Solihin. Tulisan itu ditutup dengan sebuah pesan, “Hanya satu yang harus tetap dijaga agar jangan sampe padam: MOTIVASI”. Alhamdulillah, motivasi masih tetap menyala di jiwa ini. Tanpanya, tak mungkin saya mampu menulis tulisan ini, walau tidak seberapa banyak. Motivasilah yang mampu mengatasi segala kelelahan fisik maupun pikiran.
Tetap semangat dan teruslah menulis.