Tidak banyak memang, awalmya hanya dari beberapa orang yang memiliki minat belajar menulis, ya dulu kita diawali dari jurnalis warga Celoteh Brebes Membangun (CBM).
Komunitas yang terlebih dulu tumbuh dan berkembang menjadi corong masyarakat dalam mewartakan informasi yang ada di wilayah masing masing di 17 kecamatan di Kabupaten Brebes.
Melebur dalam portal berita CBM News jurnalis warga yang berasal dari berbagai kalangan menjadi energy baru buat pembangunan Kabupaten Brebes. Bagaimana tidak sekarang informasi di desa busa diketahui masyarakat bahkan pemegang kebijakan tanpa harus menunggu media mainstrim mewartakan.
Masyarakat telah mampu mewartakan dengan tehnik penulisan yang apik dan berimabang, seperti contoh saat lampu jalan mati, saat jalan rusak dan membahayakan pengguna jalan maupun saat ada kejadian di desa, CBM News hadir bahkan sering menjadi alarm yang menjadi semua sinergy bergerak.
Kompasiana
Tahun 2017, kita mulai memahami bahwa setiap orang memiliki minatvdan gaya penulisannya, tentu tidak bisa dipaksakan untuk menulis dalam bentuk reportase, berita dan bagi sebagian orang adalah beban.
Kompasiana memberi solusi yang kami butuhkan, dan kang H. Bahrul Ulum, SE, M.Si dan beberapa tim mulai mencoba menulis di kompasiana, sekali lagi beliau adalah motivator dan coach yang luar biasa dengan tangan dinginnya hadir banyak orang orang luar biasa.
Wajar kalau saya sering menyebut beliau sebagai praktisi hipnosis, hipnoterapi dan NLp yang tidak terlihat, baginya sangat mudah menghipnotis banyak orang untuk bangkit dan termotivasi.
Dan karena beliau juga saya akhirnya benar benar aktif menjadi kompasianer, akun lama saya tinggalkan karena lupa password hehehe.
Dari tahun 2017 sampai 2019 adalah tahun pembelajaran bagi kami tim inti atau tim Admin Komunitas Kompasianer Brebes untuk mulai meyakinkan diri untuk lebih menebarkan manfaat dari komunitas ini.
Selama perjalanan ini, KomBes telah banyak membuat event/kegiatan komunitas baik sosial, pendidikan, sampai dengan kopdar. Akan tetapi karena keterbatasan kami seringkali tidak terdokumentasi, baik gambar kegiatan maupun identitas komunitas.
