Mohon tunggu...
Ayu Novita Pramesti
Ayu Novita Pramesti Mohon Tunggu... Administrasi - penggemar tahu, kucing, dan buku

senang menjadi diri sendiri yang sederhana dan mengena

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Rino, Bahasa Inggris, dan Al-Quran

18 Juli 2017   11:02 Diperbarui: 18 Juli 2017   11:16 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika #HariPertamaSekolah tahun lalu, saya ditugaskan untuk mendampingi Rino, seorang murid kelas XII. Waktu itu, dia ditunjuk mewakili sekolah tempat saya mengajar untuk mengikuti lomba debat bahasa Inggris. Ketika lomba, saya terkesima. Kemampuan Bahasa Inggris Rino sangat baik untuk ukuran murid SMA. Walaupun tidak menjadi juara, saya pikir Rino bisa dinobatkan menjadi 'The Most Outstanding Debater.' Ketika menyampaikan argumen, Rino sangat komunikatif dan atraktif.

Beberapa bulan kemudian, saya kembali mendampingi Rino bersama dua temannya untuk mengikuti lomba peradilan semu. Lomba tersebut menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya karena memang peradilannya adalah peradilan internasional. Lagi-lagi saya terkesima. Kemampuan presentasi Rino dalam lomba tersebut sangat baik. Walaupun argumen tertulis yang dibuat masih banyak kekurangannya, Rino bisa menyampaikannya dengan bahasa Inggris yang sangat fasih. Ternyata kemampuan Rino ini diturunkan dari ayah dan kakeknya yang berprofesi sebagai diplomat. Selain itu, sejak kecil Rino dibiasakan untuk berbahasa Inggris di rumah oleh ayah dan ibunya.

Menjelang akhir semester, ada satu hal yang membuat saya terkejut. Di balik kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik, ternyata ada satu kekurangan Rino yang membuat hati saya teriris. Kemampuan membaca Alquran Rino ternyata masih kurang sekali. Ketika rapat bersama guru-guru untuk membahas nilai rapor, guru agama Rino berpesan kepada wali kelasnya agar memotivasi Rino untuk latihan membaca Alquran. 

Bisa jadi, orang tua Rino terlupa untuk mengajarkan Alquran pada anaknya. Atau mungkin orang tuanya tidak bisa membaca Alquran sehingga tidak mampu mengajarkan anaknya. Semoga Rino perlahan-lahan juga fasih membaca Alquran. Sefasih kemampuan bahasa Inggrisnya. Jika orang tuanya belum mampu mengajarkan, semoga orang-orang di sekitarnya bisa mengajarkan. 

Hal yang dialami Rino hendaknya menjadi pelajaran untuk kita semua, orang tua Muslim. Jangan sampai kita luput mengajarkan Alquran pada anak-anak kita. Mungkin kita belum pandai membaca Alquran. Namun kita bisa meminta guru mengaji untuk mengajarkan Alquran kepada anak kita. Kemampuan membaca Alquran anak kita tidak apa-apa apabila lebih baik dari orang tuanya. Itu bisa menjadi pemicu bagi orang tua untuk tidak berhenti meningkatkan kualitas membaca Alquran.

Sebagai penutup tulisan ini, mari bersama-sama kita renungkan sabda Rasulullah SAW.

"Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara : mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitnya, dan membaca Al-Qur'an karena orang-orang yang memelihara Al-Qur'an itu berada dalam lingkungan singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan-Nya, mereka beserta para nabi-Nya dan orang-orang suci." (HR. Ath Thabrani).

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun