Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Edukasi untuk Anak Usia Dini

12 September 2017   22:26 Diperbarui: 15 September 2017   10:58 3047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
educationbehavior.com

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Pemberian pendidikan bagi anak usia dini adalah waktu yang tepat dan sangat dianjurkan. Dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui pengalaman belajar.


Usia dini disini sekitar sampai enam tahun dan itu merupakan usia emas yang sangat menentukan tumbuh kembangnya kepribadian anak. Dari sinilah anak dapat menyerap beragam informasi untuk kehidupannya di masa mendatang. Untuk itu diharapkan orang dewasa khususnya orangtua mampu memberi waktu dan perhatian lebih kepada bakal emas yang gemerlapan ini dengan memfasilitasi media yang dapat menjadikannya senang akan belajar hal baru. 

Piaget dalam Suparno (2003:20) berpendapat bahwa anak perlu diberikan berbagai pertanyaan untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. Piaget melakukan penelitian longitudinal melalui pengamatan tentang perkembangan intelektual pada ketiga anaknya. Pada tahap selanjutnya Piaget juga melakukan riset pada ribuan anak lainnya. Menurut pandangan Piaget, intelegensi anak berkembang melalui proses active learning. Para pendidik hendaknya mengimplementasikan active learnig dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan yang dapat mengoptimalkan penggunaan seluruh anca indera anak.

Misalnya dengan permainan sederhana. sebut saja petak umpet. Dari sini anak bisa dilatih untuk banyak hal, yaitu 1) berani dalam kondisi apapun yang menimpanya (saat ditinggal sembunyi kawannya) , 2) berjuang menegakkan kebenaran (saat berusaha mencari kawan yang sedang sembunyi) , 3) Cekatan ( siap sedia saat sewaktu-waktu kawan nya mencoba mendekati singgasananya).


Contoh diatas hanya salah satu dari cara mengedukasi anak usia dini. Yaitu melalui bermain dan permainan. Nah, serukan Bunda? cukup dimulai dengan hal-hal kecil yang sekiranya anak suka pasti pesan yang ingin kita sampaikan pada anak akan mudah dipahami oleh mereka. Tapi tidak hanya sekedar diberi permainan loh ya Bun, melainkan selalu dicoba untuk menyelipkan maksud yang ingin dicapai dari setiap permainan yang diberika. kepada anak. Agar anak juga bisa berlatih bekerja sama dengan Kita.


Dan apa-apa yang Kita lakukan seperti yang telah dipaparkan diatas adalah tak lain hanya untuk menjadikan generasi baru yang makin hari semakin bermunculan itu semakin terlihat karakternya. Semakin dapat menumbuhkan rasa untuk menjadikan bangsa lebih baik lagi. Dan hal itu merupakan kewajiban kita semua sebagai warga negara yang wajib turut andil dalam proses mencerdaskan bangsa.
Mulai cintai bangsa dengan peduli dengan pendidikan anak usia dini. Marilah Bersama-sana kita wujudkan cita-cita negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Merdeka!

Salam santun,
Alfiyah Qurrotu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun