Mohon tunggu...
Diah Kusumadewi
Diah Kusumadewi Mohon Tunggu... Guru - Biology Education - UNMAS Dps

love yourself.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Mahasaraswati Denpasar di Kelurahan Lukluk Mengwi

1 Maret 2020   11:03 Diperbarui: 10 April 2020   17:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukluk, 29 Februari 2020

Kebudayaan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dan menjadikan kebudayaan sebagai investasi membangun masa depan. Keberagaman kebudayaan daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah dinamika perkembangan dunia. Kebudayaan sebagai ciri khas suatu daerah, salah satunya yaitu kebudayaan daerah Bali. Kebudayaan Bali merupakan destinasi budaya pariwisata yang sangat disukai oleh wisatawan manca Negara. 

Kebanyakan para wisatawan melakukan perjalanan ke bali untuk melihat berbagai kebudayaan yang ada di daerah Bali. Pada hakikatnya kebudayaan Bali tergolong tipe kebudayaan ekspresif yang mengedepankan nilai religious ( agama hindu ) dan juga estetika ( seni ) sebagai nilai dominan sehingga unsur -- unsur religi dan seni menjadi begitu menonjol dan selalu hadir menyertai unsur -- unsur lainnya. 

Kentalnya nuansa religious dalam kebudayaan orang Bali tidak terlepas dari adanya konsep tentang lingkungan sekala dan niskala. Sedangkan keberadaaan aspek kesenian terkait erat dengan sistem religi orang Bali. Terdapat seni Arsitektur, seni Ukir, seni Tari , seni Tabuh, seni Suara dan lainnya. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Bali untuk mengajegkan ( melestarikan ) adat dan budaya tradisional Bali kepada masyarakat terutama  generasi muda yang akan meneruskan kebudayaan tradisi yang ada di Bali khususnya pada Gambelan Tradisional Rindik.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan tradisional bali khususnya pada gambelan rindik membuat tradisi tersebut menjadi langka dan generasi muda banyak yang tidak mengetahui nada -- nada apa saja yang terdapat pada gambelan tersebut dan bagaimana cara memainkan gambelan rindik . 

Terkait dengan hal tersebut diperlukan terobosan besar bagaimana mendorong perubahan perilaku generasi muda untuk ikut serta dalam pelatihan gambelan rindik dan dapat mengurangi pemakain gadget pada generasi muda.

Menyikapi hal tersebut, Universitas Mahasaraswati Denpasar (Unmas Denpasar), di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unmas Denpasar secara konsisten melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang merupakan salah satu bentuk komitmen Unmas Denpasar dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  ( PKM ) kali ini dikomandoi oleh Lis Julianti SH. MH , dengan melibatkan sejumlah mahasiswa berupaya untuk mengajak para generasi muda untuk melestarikan kebudayaan Bali khususnya pada gambelan tradisional rindik dan menumbuhkan minat dan bakat generasi muda dalam mengikuti pelatihan gambelan tradisional rindik.

Kegiatan PKM dilaksanakan di SDN 2 Lukluk yang beralamat di Banjar Gede Desa Adat Anggungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada hari Jumat , 14 Februari 2020. Kegiatan PKM di desain dalam bentuk pengenalan alat gambelan tradisional rindik dan pelatihan gambelan rindik. Kegiatan pengenalan dilakukan dengan memperkenalkan nada -- nada yang ada dalam gambelan tradisional rindik tersebut kepada siswa di SDN 2 Lukluk . 

Selanjutnya pada tahap pelatihan, pelatihan ini diajarkan oleh salah satu mahasiswa Unmas Denpasar yang kebetulan membidangi kesenian tabuh khususnya pada gambelan tradisional rindik. Dalam tahap pelatihan ini siswa SDN 2 Lukluk diajarkan teknik pemegangan panggul dalam menabuh dan dilatih menabuh dengan gending ( lagu ) rindik Gurnita Sandi dan Tabuh Telu Sanur yang paling sederhana. Pelatihan ini dilaksanakan 3 kali yaitu pada tanggal 14, 24, dan 25 Februari 2020.

dokpri
dokpri
Secara umum kegiatan PKM ini , mendapatkan apresiasi yang tinggi dari pihak sekolah dan para siswa di SDN 2 Lukluk . Apresiasi dari pihak sekolah ( Kepala Sekolah atas nama Ni Made Lenci, S.Pd dan para guru ) ditunjukkan dalam bentuk kesediaan pihak sekolah sebagai mitra pelaksana dalam memberikan kesempatan kepada tim pelaksana PKM untuk menyelenggrakan pengenalan dan pelatihan di SDN 2 Lukluk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun