Mohon tunggu...
Ayub Al Ansori
Ayub Al Ansori Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat tulisan. Peminum teh hangat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bersahabat dengan Tiroid

25 Juli 2017   14:54 Diperbarui: 22 Mei 2018   21:35 10160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vonis kanker kelenjar tiroid (Pappiller Thyroid Carsinoma) dari dokter, kudengar bagai halilintar di siang bolong. Aku merasa tak berdaya. Bingung harus berbuat apa. Sungguh membuatku merasa terperosok.

Sedikitnya aku tahu tentang kelenjar tiroid ketika mengikuti mata kuliah Biologi Sel (Biosel) dan Biologi Kimia (Biokim). Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berbentuk kupu-kupu terletak pada bagian depan leher. Tiroid ini memiliki fungsi untuk memproduksi hormon tiroid terutama triiodithyronin (T3) dan thyroxine (T4) yang mengatur metabolisme tubuh, pertumbuhan, suhu tubuh, hingga denyut jantung pada manusia.

Usiaku baru 25 tahun, sebagai seorang laki-laki yang aktif dan selalu mobile ke manapun kaki melangkah. Pernah ku injak pulau Sumatra dengan perjalanan bus dan kunikmati aliran sungai Musi di Palembang; kunikmati petualangan di Ujungpandang alias Makassar dan Maros, Sulawesi Selatan, bersama kuliner-kulinernya; kusinggahi Kota Baubau di pulau Buton Sulawesi Tenggara; pernah juga ku kelilingi bumi Ambon dan Maluku dengan kapal laut selama 4 hari 4 malam dan menikmati keindahan Ambon juga menikmati kota Namlea di pulau Buru Maluku.

Juga terbiasa melakukan perjalanan Cirebon-Jakarta, Cirebon-Yogyakarta, dan keliling Kabupaten Cirebon hingga larut malam. Tidak kenal waktu. Sebagai seorang yang aktif dan selalu siap berkeliling kemanapun dan seorang yang hoby nulis yang cukup lama menggeluti dunia tulis-menulis, dunia terbentang luas di hadapanku. Semuanya terasa menjadi sebuah pengalaman dan akan berakhir seiring dengan vonis dokter kepadaku.

Bersahabat dengan penyakitku membuat aku mudah lelah dan napasku pun mudah terasa berat karena benjolan di leher yang menghalangi saluran pernapasan ke paru-paru sehingga gampang kecapekan. Mudah lelah, mudah berkeringat, sering bersin dan batuk, kaki mudah terasa pegal dan tidak kuat berdiri lama. Sungguh terasa menjadi beban berat, namun semua harus ku jalani.

Namun aku selalu menyukai aktivitasku selama ini. Terutama aktivitas berorganisasi. Petualangan demi petualangan ku lakukan bersama organisasi. Berbagai keluhan yang mulai sering menyapa kuanggap hanyalah angin lalu. Aku anggap biasa saja dengan tenang, tepatnya menenangkan diri, untuk tidak berpikir negatif. Aku selalu memotivasi diri dengan berteriak dalam hati "Aku Pasti Sembuh".

Aku tak pernah menduga, perbedaan kondisi tubuh yang kualami, merupakan pertanda munculnya bahaya yang mengintai di balik ketidaktahuanku. Rasa mudah lelah, cepat mengantuk, mudah terserang flu dan batuk, semula kuanggap hal yang biasa saja. Seiring dengan itu benjolan di kedua sisi leher semakin membesar hingga ke bagian thorak atau dada. Awalnya ku anggap penyakit biasa. Aku obati dengan berbagai macam cara. Ada yang menyarankan dengan obat tradisional, obat herbal, dan lain-lain. Namun ternyata Allah SWT belum mengabulkan ikhtiarku itu. Mungkin cara terbaik adalah dengan pengobatan medis modern.

Titik Balik

Aku tak bisa berlama-lama larut dalam kebimbangan dan perasaan yang galau. Dukungan keluarga, baik dari orangtua dan kakak-kakakku tak kenal lelah berhasil meyakinkanku, bahwa aku bisa melewati saat ini dengan baik dan masih memiliki harapan untuk sembuh.

Begitu juga dukungan dari guru-guru dan rekan-rekanku, menjadi api yang selalu membangkitkan semangatku. Ini bukan akhir dari perjalanan hidupku, tapi merupakan titik balik. Segera setelah selesai urusan organisasiku, aku memberanikan cek upke dokter.

Inilah titik balik yang mengharuskanku berjuang sekuat tenaga. Titik balik di mana aku harus betul-betul mengisi hidupku dengan sebanyak-banyaknya manfaat bagi orang lain. Titik balik di mana aku harus lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta, Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun