Mohon tunggu...
Ayid Suyitno
Ayid Suyitno Mohon Tunggu... -

Lebih 100 media memuat tulisannya. Lebih 100 lainnya menjadi Donor Darah di PMI Kramat, Jakarta Pusat. Pernah menjadi guru dan dosen.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apa-apa Langsung Whatsapp

28 Juli 2017   11:35 Diperbarui: 28 Juli 2017   11:37 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

WhatsApp alias WA tiba-tiba menyeruak hadir dalam hidup dan kehidupan kita dengan segala kelengkapannya. Ada telepon, ada pesan, ada foto, ada copypaste, ada tanda-tanda ucapan. Dunia terperangah dan WA pun memainkan perannya. Sebagai alat menelepon, mengirim pesan, melebihi sinyal dunia telekomunikasi lainnya. 

Aroma yang sudah tercium kembali wangi. Jagat yang sudah terkubur kembali bangkit. Masa lalu menyeruak hadir dengan segala aneka warnanya. Yang terbayang betapa dekat. 

WA menjadi alat bekerja untuk mengirim berita dan mengaplod berita di media digitalnya. WA menjadi cara mudah untuk mengirim tautan yang kita perlukan. WA menjadi tempat kita memerintah dan diperintah demi suatu pekerjaan satu atau lintas profesi. WA menjadi tempat menyebar informasi, bertukar cerita tiap masa yang kita alami, berhahahihi tiada henti.

Wajar jika kemudian WA yang bersifat Grup (WAG ya?) seakan tidak berarti lagi. Karena kabar yang disampaikan, pikiran yang hendak dikemukakan, tidak lebih dari copypaste dari WAG lain yang kita ikuti. Jarang ada orisinalitas. Belum lagi kiriman hasrat purba yang bikin eneg dan tidak sepatutnya masuk WA. Perlu dingat, WA barang baru dan mengundang keingintahuan banyak orang. Jadi, meski itu WA pribadi bisa jadi yang membaca keluarga kita karena ia atau beberapa orang akan membuka HP yang kita tinggalkan saat kita pikir ada keperluan tertentu dan tidak perlu bawa HP.

Jadi, ini zaman apa2 WA memang harus kita akui. Meski kita harus bijak mempergunakannya.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun