Mohon tunggu...
Ayid Suyitno
Ayid Suyitno Mohon Tunggu... -

Lebih 100 media memuat tulisannya. Lebih 100 lainnya menjadi Donor Darah di PMI Kramat, Jakarta Pusat. Pernah menjadi guru dan dosen.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berusaha Saling Menonjol di WAG

25 September 2017   07:32 Diperbarui: 25 September 2017   08:15 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

MENGAMATI Whats App Grup berarti kita melihat manusia, mengingat para pelaku di WAG ini adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di muka bumi. Namun, itu juga berarti kita akan mengetahui watak atau dari karakter para pelaku WAG.

Sifat riya alias sombong, ini yang paling kentara. Bisa dilihat dari postingannya yang melulu bicara soal 'keakuan'. Update fotonya, kegiatannya yang seabreg, dan merasa paling top. Buntutnya, tentu saja, jadi a sosial, ia tidak mau tahu dengan para anggota WAG lainnya. Padahal, yang 'tidak dianggap' itu bisa jadi lebih hebat dari dirinya.  

Ia yakin dirinya adalah 'pusat'. Apa yang dilakukannya adalah yang paling baik dan pantas diikuti. Meski dalam hidup ini semua pekerjaan (halal) adalah baik dan kebaikannya yang sesungguhnya adalah perbuatan mulia yang diridhoi Allah.

Sifat ini kemudian meremehkan dan bertindak seperti pepatah 'gajah di depan mata tidak tampak, semut di seberang lautan tidak tampak'. Bahkan, itu dalam hal yang remeh sekalipun.

Untuk mengisi daftar hadir reuni yang akan diadakan sekolah SMA-nya dulu, misalnya, bisa terjadi perebutan nomor urut. Saling timpa di nomor-nomor awal yang dirasanya penting dan memperlihatkan antusiasnya terhadap apa yang digagas sekolahnya itu. Wajar jika ada nama yang terpental nomor urut di daftar hadir yang dibuat dan dibuat lagi. Tidak sekadar mau menambahkan dari daftar awal yang sudah ada.

Juga, tidak mau saling mengingatkan kira-kira siapa saja yang belum masuk daftar di saat daftar itu sudah mulai banyak. Semua asyik dengan dirinya. Bahkan, mereka mengutamakan candaan yang tidak pada tempatnya, mengingat mereka seharusnya lebih serius.

Benar, memang banyak yang masuk WAG belum menyadari makna hakiki dari keanggotaan itu. Eh, ada juga yang baru masuk sudah 'menguasai' dan merasa dirinya bintang. Memangnya di WAG ada yang paling hebat? Jika ia bintang, mungkin bintang toejoeh kali, ya obat sakit kepala.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun