SEMAKIN menyelami Whats App Grup, semakin menemukan hal-hal yang aneh dan perlu aku kemukakan di sini? Ada sebuah WAG di mana tiba-tiba aku ditunjuk sebagai salah satu Admin. Yang menjadikan aku admin di WAG itu adalah orang yang mendirikan WAG tersebut. Aku tidak protes. Aku tidak mempersoalkan. Aku jarang berkomentar, mengirim tautan, atau apalah. Karena pada dasarnya aku lebih suka membaca dan hanya mengamati.
Kemudian, admin yang adalah pendiri keluar dari WAG ini. Jadi, tinggal aku sendirian menjadi adminnya. Aku asyik-asyik saja, meski terkadang kesal dengan kiriman tautan dari beberapa anggota yang memperlihatkan 'kurangnya' ber-WAG.
Kemudian, terpikir olehku untuk menambah admin -- selain aku -- karena WAG itu seharusnya di-admin-i orang yang selevel sang pendiri yang admin sebelumnya. Aku ketemui orang tersebut dan meminta kesediaannya.
Di WAG itu, adminnya kembali ada dua, yakni sobat sang pendiri dan aku. Meski kemudian entah dari mana muncul admin ketiga. Yang pasti aku tidak memasukkan nama itu, mengingat apalah artinya seorang admin di WAG yang sebetulnya tidak banyak gunanya.
Apalagi, admin baru itu orang yang tidak mengenakkan jika dilihat dari status-statusnya. Aku tidak protes. Sampai kemudian ada kejadian mengejutkan. sahabat si pendiri justru menyatakan keluar dari keanggotaan WAG.
Lha, bagaimana ini? Karena sebenarnya ia yang menjadi tulang punggung untuk mengatur lalu lintas per-WAG-an kami! Dari ia info dan masukan baik yang biasa maupun terkini harus kami dengar! Jika kejadiannya seperti itu, sungguh, aku jadi bingung.
Ingin rasanya aku menemui orang itu untuk meminta penjelasan duduk perkaranya ia keluar. Namun, rasanya terlalu berlebihan, mengingat keputusan itu pasti ada penyebabnya. Apa pula kekuatanku untuk menanyakannya lantaran aku hanya admin formalitas.
Jadi, aku menganggap WAG yang ikuti ini, meski aku disebut adminnya, adalah WAG tanpa admin. Hanya copypaste-copypaste yang banyak terdapat di WAG lain dan kebetulan aku ikuti. Rasanya ingin keluar saja dari WAG ini, namun kata hati belum mengizinkan. Semoga teman baik sang pendiri bisa membeber segala sesuatunya jika aku sudah siap menemuinya.