Mohon tunggu...
Arief Tirtana
Arief Tirtana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sedikit pinter, sedikit bloon, Sedikit aneh, sedikit punya wawasan, sedikit-banyak tahu, sedikit2 banyak bertanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Daftar Manusia Sampah Indonesia

17 Februari 2013   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:09 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi saya seseorang yang bekerja di luar negeri atau Istilah Umum yang kita kenal adalah Tenaga Kerja Indonesia; itu adalah sebuah tindakan konyol manusia sampah, bodoh dan sia-sia. Kenapa demikian? Menurut pengamatan saya selama ini (ceillah..), mereka (Para TKI) ketika kembali ke negara asalnya, sebagian besar tidak memberikan kontribusi apa-apa terhadap dirinya dan keluarganya; lebih-lebih kepada negara. Yang dia dapatkan dari hasil kerja di luar negeri (saat menjadi TKI) hanyalah kenikmatan sesaat saja. Hanya mendapatkan upah yang melimpah, Gengsi, dan pengalaman kerja di luar negeri. itu Saja! Dan keuntungan utamanya adalah, hanya menambah devisa negara. Sebagian besar, Sekembalinya mereka disana, mereka juga sama saja statusnya dengan yang sebelumnya, tidak merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Katakanlah para TKI yang sebelum berangkat Mereka hanya seorang petani, atau pedagang kaki lima. Coba anda perhatikan para TKI yang sudah kembali. ketika mereka balik kenegara asalnya. Apa yang mereka banggakan? Adakah yang berubah? Mungkin, yang berubah hanyalah tabungan mereka menjadi semakin banyak. Katakanlah ketika mereka kembali ke negara asalnya, tabungan mereka menjadi sekian juta atau lebih. Tapi apakah tabungan tersebut tidak bisa habis? itulah kenapa saya mengatakan hanya kenikmatan sesaat. Tabungan bernilai sekian juta itupun akan habis dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu. Entah itu tiga atau lima tahun saja. Nah, Jika menjadi TKI di luar negeri, anda mendapat pekerjaan yang layak, misal menjadi tenaga pengajar, memiliki perusahaan disana, atau menjadi seorang yang di hargai tenaga anda sebagai penyuluh satu-satunya  dsb.. dan bukan menjadi PRT atau Kuli Bangunan yang umumnya dilakukan oleh orang Indonesia yang bekerja disana, itu sih fine-fine aja. Tapi jika disana kita hanya jadi seorang Kuli Bangunan kalau tidak boleh dikatakan jadi babu alias pembantu. kenapa kita harus jauh-jauh kesana? Apa hanya ingin mendapatkan bayaran dengan mata uang asing? Jika hanya menginginkan demikian (dibayar dengan mata uang asing) kenapa tidak ikutan valas, atau jadi publisher iklan saja? Dan macam-macam pekerjaan yang dibayar dengan mata uang asing yang ada dinegara sendiri? Itulah mengapa saya mengatakan bahwa menjadi TKI yang entah itu di malaysia, hongkong, singapure, arab, mesir, iran, dsb. Adalah orang terbodoh dan manusia-manusia sampah. mungkin lain cerita akan berbanding terbalik jika disana, anda mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak dan tidak anda dapatkan di negeri sendiri atau mungkin bisa mengharumkan nama bangsa anda., berkarya disana atau memiliki perusahaan populer dan dikenal seluruh dunia.. Itu baru manusia jenius. Akhirul kata, lebih baik hujan batu dari pada hujan emas dinegeri orang. buatlah negeri tercinta ini hebat di mata dunia, dan jangan terus-terusan menjadi kumpulan sampah di negeri orang. Sekian dan terimakasih sumber :  Inilah Daftar Manusia Sampah Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun