Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Munafik!

18 Juni 2010   17:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_170868" align="alignleft" width="300" caption="www.google.com"][/caption] http://hiburan.kompasiana.com/group/humor/2010/06/18/munafik-apa-sih/ Hmm agak serius menyentil tulisan kompasianer yang memposting artikel hiburan diatas.. hehehe maaf mba hiburan (kok di jawab serius), serta meng apresiasi postingan kompasianer yang memposting artikel ini : http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/15/sok-suci-munafik/ Sekedar sharing beberapa keterangan yang pernah saya dapatkan dari guru senior dan curhat kawan lama. Menambah sedikit tentang bahasan munafik yang harus kita bedakan makna dan konsekuensinya sehingga kita tidak mudah mengklaim muna, muna lagi kesemua orang yang tidak mengikuti kebiasaan wajar yang tidak wajar. Makna munafik versi anak zaman sekarang adalah: mereka orang-orang yang tidak mengikuti trend yang salah, dan tidak mengakui bahwa dirinya pun menyukai hal-hal yang negative dan lazim dilakukan oleh manusia pada umumnya. Sebaliknya orang yang mengaku bukan munafik tidak segan-segan menceritakan aib-aibnya sendiri pada orang lain, padahal orang yang bersifat demikian ini nanti ketika masuk surga (seandainya masuk surga) akan mendapat protes keras dari teman-temannya yang pernah mendengar curhat negativenya ketika didunia, “ Ya Allah, kenapa dia dibiarkan masuk surga sedangkan saya di neraka, bukankah didunia dia telah mengumbar aibnya sendiri dan menceritakan semua dosa-dosanya dengan bangga pada kami?”. Mendengar protes kawannya, akhirnya Allah pun menyuruh malaikatnya untuk memindahkan orang yang telah diprotes tersebut kedalam neraka, karena ketika di dunia dia tidak mampu menjaga rahasia antara dirinya dengan Allah terkait dosa yang sebenarnya sudah dimaafkan. oleh karena itu jika kita melakukan sebuah dosa lebih baik kita simpan dan tidak usah menceritakannya pada siapapun kecuali pada orang-orang soleh yang tahu akan solusi dan kebijakan yang harus dilakukan para pendosa. Jika tidak ditemukan orang yang memeliki kriteria tersebut maka biarkanlah semua dosa kita menjadi rahasia antara Tuhan dan kita. Berhati-hatilah dengan kebiasaan menceritakan aib kita kepada sembarang orang sehingga banyak saksi yang akan menghujat setiap kebejadan moral yang telah kita lakukan didunia. Bagaimanapun berbangga diri dengan hal yang negativ hanya akan menjadi fitnah di dunia dan kerugian yang fatal di hari kelak. Semoga kita semua dijaga dari segala hal buruk. Amen Artikel terkait: http://media.kompasiana.com/group/new-media/2010/06/15/hati-hati-menulis-gossip http://unik.kompasiana.com/2010/06/04/kebiasaan-wajar-yang-tidak-wajar-sunnahah-basi/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun