Mohon tunggu...
Arie Yanwar
Arie Yanwar Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya seorang rakyat yang peduli kepada negerinya tercinta

Menulis sebagai bentuk apresiasi pada pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Molten Salt Reactor: Solusi untuk Masa depan Energi Indonesia

20 September 2017   18:10 Diperbarui: 20 September 2017   18:21 3712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini kita menganggap bahwa energi terbarukan seperti matahari, air, geothermal, bioenergi dan angin merupakan sumber energi yang akan menggantikan sumber energi berbasis fosil di masa depan. Tetapi energi terbarukan tersebut memiliki 3 kelemahan yaitu faktor intermittency, rendahnya densitas energi dan tidak andal dimana kelemahan-kelemahan tersebut justru tidak dimiliki oleh sumber energi fosil yang jumlahnya kian menyusut.

Sejauh ini kelemahan-kelemahan tersebut dijawab dengan cara meningkatkan kapasitas baterai untuk menampung daya listrik serta menambah jumlah pembangkit untuk meningkatkan kapasitas. Upaya tersebut justru malah menambah permasalahan baru bagi pengembangan energi terbarukan tersebut seperti meningkatnya harga listrik yang menyebabkan listrik dari sumber energi terbarukan menjadi tidak kompetitif terhadap energi fosil serta meningkatnya alih fungsi lahan yang akan menimbulkan masalah lain seperti masalah sosial bahkan deforestasi sebagaimana layaknya dalam pengembangan feedstock bioenergi berbasis sawit.

Tetapi ada satu jenis sumber energi baru yang dapat menjadi solusi dan wajib kita pertimbangkan yaitu nuklir. Energi nuklir yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah energi nuklir generasi ke 4 yang lebih dikenal sebagai Molten Salt Reaktor (MSR).

Sumber: www.zmescience.com

Teknologi MSR bukanlah teknologi yang baru muncul, melainkan teknologi lama yang sudah terbukti tapi terlupakan. Rancangan MSR pertama kali dibuatkan prototypenya oleh Alvin Weinberg di tahun 1954 untuk membuat pesawat terbang bertenaga nuklir sehingga dapat terbang terus menerus tanpa harus mengisi bahan bakar. Rancangan ini muncul sebagai respon atas munculnya kapal selam nuklir (USS Nautilus) yang dapat menyelam terus menerus tanpa harus mengisi bahan bakar selama 6 bulan, sehingga muncul pemikiran untuk menciptakan pesawat pembom yang dapat terbang terus tanpa harus mengisi bahan bakar. Rancangan ini pun dikembangkan di Oak Ridge National Laboratory pada tahun 1965-1969 dengan menggunakan Thorium.

Walaupun teknologi MSR ini sudah terbukti sebagai teknologi nuklir yang aman dan cocok untuk kepentingan sipil, teknologi ini tidak dikembangkan lebih lanjut bahkan mati perlahan-lahan dengan dimatikannya prototype MSR di Oak Ridge National Laboratory. Hal ini terjadi karena teknologi nuklir yang saat itu telah berkembang adalah teknologi nuklir berbasis Pressurize Water Reactor/Boiled Water Reactor (PWR/BWR) yang merupakan teknologi yang digunakan di reaktor Chernobyl dan Fukushima. Sekarang teknologi tersebut mulai digali kembali dan beberapa negara seperti China dan India juga melakukan riset dan pengembangan terhadap teknologi ini, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak negara yang sedang berlomba untuk penguasaan teknologi ini.

Prinsip pada teknologi MSR tidak berbeda dengan prinsip penggunan energi nuklir pada PLTN yaitu menggunakan energi (panas) yang dikeluarkan dalam proses fisi (pembelahan) atom untuk memanaskan air sampai suhu diatas 500 0C dimana uap yang dihasilkan dalam proses tersebut digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

Energi yang dihasilkanpun jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan PLTU Batubara dengan densitas 123.056 KwH/kg untuk uranium alam atau 13.000 kali lebih efisien dibandingkan batubara. Penggunaan energi nuklir juga tidak menghasilkan gas CO2 sebagaimana lazimnya dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya. Sehingga jelas dalam hal ini bahwa penggunaan energi nuklir sebagai pembangkit listrik memiliki kelebihan berupa keandalan (bahkan melebihi) dari pembangkit listrik barbasis fosil serta tidak memiliki kelemahan yang dimiliki oleh pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan tentu saja tidak mengeluarkan emisi karbon.

Yang menjadi permasalahan dan tentu saja ketakutan dari public adalah bahaya nuklir seperti bencana Chernobyl dan Fukushima. Selain itu terdapat juga masalah lain seperti limbah nuklir yang bersifat radioaktif, mahalnya penanganan limbah dan operasional PLTN sampai masalah proliferasi yaitu penyalahgunaan tenaga nuklir sebagai senjata. Nah, teknologi MSR adalah teknologi nuklir yang justru menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.

Molten Salt Reaktor adalah teknologi nuklir yang menggunakan bahan bakar cair dimana bahan bakar pada reaktor nuklir saat ini semuanya merupakan bahan bakar padat. Teknologi nuklir saat ini menggunakan bahan bakar Uranium 235 (U235) yang dipadatkan atau di kenal sebagai "enrichment". Hal ini karena jumlah isotop U235 dalam keadaan normal hanya sebesar 0,7% dari komposisi alamiahnya, sehingga untuk bisa menghasilkan proses fisi dalam reaktor dibutuhkan setidaknya 3% U235 yang ditempatkan didalam medium yang disebut batang bahan bakar.

Tetapi hal ini menimbulkan masalah karena proses fisi dalam medium tersebut juga menghasilkan gas yang akan meretakan batang bahan bakar tersebut, sehingga batang harus diganti walaupun belum seluruh U235 habis ter fisi kan.  Batang tersebut inilah yang menjadi limbah nuklir dimana radiasinya dapat bertahan sampai ribuan tahun. Beberapa negara memang mendaur ulang limbah ini tapi tentu saja ongkosnya juga bertambah. Tetapi karena MSR menggunakan bahan bakar cair, maka gas yang timbul dalam proses fisi ini dapat langsung di tampung dalam wadah khusus sehingga proses fisi dapat terus berlangsung sampai seluruh bahan bakar habis terpakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun