Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tergoda Dara Muda: Lakon Komedi Aceh Mengangkat Persoalan KDRT

12 September 2017   12:16 Diperbarui: 12 September 2017   22:22 4057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kekerasan Dalam Rumah Tangga? Bagus itu! Kalau tidak keras, bagaimana orang perempuan bisa puas dalam berumah tangga?" -- Sudin.

Dalam rangkaian PANGGONG ACEH di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Teater Kosong dari Banda Aceh mementaskan lakon drama komedi Ampon Yan yang berjudul "Tergoda  Dara Muda', Sabtu malam, 9 September 2017 lalu ditonton oleh pengunjung setengah kapasitas kursi Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki.  

Kalimat nyeleneh di atas yang meluncur dari mulut Sudin (Sarbunis MR) membuat gelak tawa penonton membahana. Masih banyak sentilan-sentilan segar dalam bahasa slang Banda Aceh yang menghibur penonton, terutama penulis. Untuk yang belum paham, Banda Aceh punya slang unik yang tak ada di wilayah Aceh lainnya, seperti kata kee (kamu) yang tidak dikenal di tempat lain. Penulis berteori, kata tersebut berasal dari kowe (Jawa) yang sering diucapkan oleh serdadu marsose Belanda dan ditirukan oleh penduduk Koetaradja (nama Banda Aceh tempo doeloe) sebagai sindiran.  

Walhasil Sudin dimarahi Ampon Yan (Teuku Januarsyah), ayah angkatnya karena ke-pantengong-annya tersebut. Pantengon artinya kurang cerdas, kira-kira demikian maksudnya.

Sudin dan Ampon Yan (dok. pri)
Sudin dan Ampon Yan (dok. pri)
Seni teater masih bertahan di Aceh. Ada beberapa kelompok teater, termasuk dari kampus rutin mengangkat tema-tema aktual, seperti tema KDRT yang diangkat oleh Teater Kosong berdasarkan naskah Ampon Yan pada malam itu.

Akting tandem Teuku Januarsyah pemeran utama merangkap sutradara yang juga pimpinan Teater Kosong dan Sarbunis MT yang terkenal sebagai sosok Sudin yang konyol, mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Toke Sufi (Rustam Efendi) seorang juragan pinang terhadap istrinya, Ramlah (Popi Gade). Toke Sufi melakukan itu karena berniat kawin lagi dengan si Cantik Sitompul (Wiwik) atas bujukan anak buahnya, Sabar (Arifin Efendi). Dibagi dalam tiga babak: pembukaan, pergantian antar babak dan penutup ditandai oleh dua 'tukang cerita' yang diperankan Syeh Sofyan Lho'ong dan Hus. Kedua pencerita ini membawakan dengan gaya hikayat lantunan nyanyian diiringi musik.

Sudin dan Ampon Yan menemui Ramlah, istri korban KDRT (dok.
Sudin dan Ampon Yan menemui Ramlah, istri korban KDRT (dok.
Tidak hanya persoalan KDRT, lakon Ampon Yan dan Sudin menyindir caleg yang meminta kembali sumbangan berupa semen yang telah diserahkan ke masjid karena tidak terpilih, aliran air PDAM yang berbulan-bulan menetespun tidak, sementara iuran jalan terus maupun kebiasaan kawin siri. Juga menyindir orang-orang Aceh (termasuk penulis) yang suka bergaya meniru logat betawi.

Hanya saja, kesan pesan sponsor tak berhasil dihilangkan saat Ampon Yan menyebut-nyebut secara lengkap hukum pidana terkait KDRT, meski hal ini tak mengurangi antusias penonton. Bagaimana akhir kisah komedi ini? Mudah-mudahan saja panitia mendokumentasikan pertunjukan yang berlangsung dua malam (9 - 10 September) tersebut dalam bentuk video agar dapat dinikmati khalayak ramai.

Sebagai penyelenggara rangkaian acara yang didukung DISBUDPAR Aceh adalah Agus Nur Akmal yang lebih dikenal sebagai Agus PMTOH, seorang alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Sangat disayangkan, acara ini kurang diminati pengunjung karena kurangnya promosi. Penulis mengetahuinya secara kebetulan dari laman FB seorang sahabat.

Penulis bersama Agus PMTOH, penyelenggara Panggung Aceh (dok. pri)
Penulis bersama Agus PMTOH, penyelenggara Panggung Aceh (dok. pri)
Mudah-mudahan tekad Agus PMTOH untuk memasukkan event Panggong Aceh sebagai kegiatan tahunan mendapat dukungan semua pihak, terutama masyarakat Aceh yang berada di Jabodetabek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun