Mohon tunggu...
Indri Awi
Indri Awi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Perkembangan Transaksi Pembayaran

11 Desember 2016   10:29 Diperbarui: 11 Desember 2016   10:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dari zaman dahulu sampai saat ini banyak masyarakat yang melakukan pembayaran dalam sebuah transaksi dari yang paling tradisional sampai yang modern. Sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran dalam sebuah transaksi, masyarakat terlebih dahulu menggunakan sistem barter. Dimana pada sistem ini dalam sebuah transaksi menggunakan pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau jasa dengan jasa.

Dalam perkembangan selanjutnya ditemukanlah cara yang paling efektif dan efesien untuk melakukan transaksi yaitu dengan menggunakan uang. Setelah dikenalnya uang secara luas oleh masyarakat dan masyarakat mulai menggunakan uang dalam transaksi. Uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam sebuah transaksi sudah merupakan kebutuhan pokok hampir setiap kegiatan masyarakat. Akan tetapi seiring berjalannya waktu penggunaan uang mulai mengalami hambatan. 

Jika penggunaannya dalam jumlah besar hambatannya adalah memiliki risiko yang besar apabila membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Risiko yang akan timbul dan harus dihadapi adalah sepesti risiko kehilangan, pemalsuan dan perampokan. Jadi meskipun uang dapat dikatakan lebih efesien dan efektif  masih ada resiko yang harus diwaspadai. Akibatnya penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran mulai berkurang penggunaannya.

Lembaga keuangan Bank dan non Bank mengeluarkan sebuah layanan bank dan juga untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi yaitu dengan adanya kartu plastik atau lebih dikenal dengan kartu kredit.  Kartu kredit ini dirasakan lebih aman dan praktis dan mampu menggantikan uang sebagai alat pembayaran tunai, tentunya kartu plastik ini harus ada saldo yang diisi uang di Ban. 

Jika menggunakan kartu kredit nantinya ada dari pihak Bank yang akan menagih jika terjadi keterlambatan pembayaran sesuai yang ditentukan dari pihak bank. Kartu plastik dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam sebuah transaksi sehingga penggunaanya multifungsi. kartu plastik atau kartu kredit ini jika digunakan untuk kepergian jadi tidak perlu membawa uang tunai yang banyak karena memiliki risiko sangat besar dalam perjalanan. Kartu kredit ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan sangat mudah untuk digunakan karena berbagai tempat seperti supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran dan tempat-tempat lainnya. 

Di samping itu kartu kredit dapat diuangkan di mesin ATM (Automated Teller Mavhine), ATM biasanya tersebar diberbagai tempat yang strategis seperti di pusat pembelanjaan atau diperkantoran dan lain-lain. Sehingga nasabah yang menggunakan kartu kredit sangat dimudahkan untuk memenuhi kebutuhannya dalam melakukan transaksi. Karena mesin ATM melayani 24 jam pelayanannya, jadi tidak perlu takut jika butuh uang tunai mendadak dan tidak butuh membawa uang tunai dalam melakukan transaksi.

Akan tetapi kartu kredit atau kartu plastik juga memiliki kelemahan yaitu kartu bisa dibobol oleh orang lain yang tidak jujur dan persentase bunga yang tinggi. Jika melakukan transaksi lewat internet dan melakukan transaksi dengan orang yang tidak jujur akan tertipu karena banyak sekali modus penipuan uangnya diterima tetapi barangnya tidak didapat. Hal seperti ini sudah banyak terjadi karena tidak bertemu langsung dengan penjual, jadi masyarakat tidak mengetahui hal seperti itu modus penipuan atau bukan.

 Jadi nasabah juga harus hati-hati dalam menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran dalam sebuah transaksi karena semakin canggihnya teknologi ini banyak sekali tangan-tangan yang tidak jujur dan harus waspada. Masyarakat harus pintar-pintar dalam menggunakan uang atau kartu plastik sebagai alat transakasi  karena saat ini banyak terjadinya penipuan, pemalsuan, perampokan dan pembobolan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun