Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berharganya Sepak Bola, Dunia yang Indah dan Dirindukan!

22 Maret 2020   20:32 Diperbarui: 22 Maret 2020   20:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto:livemint

Dunia persepakbolaan yang meriah dan akbar harus diberhentikan untuk sementara karena merebaknya virus Corona yang benar-benar membuat kita untuk kembali sadar bahwa kesehatan adalah hal yang terpenting dalam hidup ini. 

Virus ini tentunya menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua agar senantiasa menjaga fisik serta kesehatan kebersihan dalam membuka lembaran kehidupan setiap hari. Pertandingan yang ditunggu-tunggu pada ajang Champions league yang mempertemukan raja Prancis serta wakil Jerman, Dortmund dijamu oleh PSG harus berlaksanakan tanpa penonton.

Untuk pemain liga pelajar amatiran mungkin ini adalah suatu keuntungan karena bisa tampil lebih bebas tanpa tekanan dari sorak penonton yang hadir, mengingat terkadang pemain non profesional cenderung tegang saat ditonton banyak orang tetapi situasi ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh megastar pemain sepak bola profesional, seperti ada hal yang kurang dalam memainkan si kulit bundar. Kendati bermain di markas sendiri, tentunya Neymar Cs bisa merasakan atmosfir yang sangat janggal kendati bermain di rumah sendiri. 

Sepakbola bagaikan teh tanpa gula, pahit rasanya bagi mereka harus menjajaki rumput hijau serta berjuang mati-matian demi mengangkat derajat klub kebanggaan di dada tidak dibantu oleh aktor utama dari berjalannya sebuah pertandingan yakni pemain ke-12. 

Hadirnya suporter bagaikan dorongan moral yang kencang terhadap semangat juang para pemain. Rasa gugup ditonton oleh banyak orang bukan lagi hal yang serasi apabila memasuki area pemain profesional karena keseharian mereka memang bermain si kulit bundar serta mental mereka menghadapi panjangnya 90 menit tidak usah dipertanyakan lagi.

Laga yang mempertemukan dua kuda hitam dalam ajang UCL musim ini antara Valencia dan Atalanta pada putaran babak 16 besar juga harus rela disaksikan oleh penjaga stadion saja. Laga ini harus dilaksanakan tanpa hadirnya 1 penonton pun, mungkin ini menjadi pukulan besar bagi wakil Spanyol apalagi dorongan mental sangat diperlukan mengingat mereka baru saja dibabat habis di kandang Atalanta dengan skor 4-1, comeback bukan hal yang mustahil dalam dunia Sepakbola, tetapi tanpa penonton, semangat jiwa para pemain seakan-akan redup seketika.

Untuk saat ini, para pecinta Sepakbola harus menelan pil pahit yang menyakitkan karena seluruh kompetisi besar bernuansa kulit bundar ditunda atau dihentikan untuk sementara termasuk ajang Champions league. Ada liga yang masih berlansung di beberapa negara namun harus dilaksanakan di pintu tertutup agar menghentikan corona virus yang semakin keras penyebarannya. Virus ini memang dikenal sangat gampang menular, dan bisa bertahan lama di barang, hal yang mengerikan mendorong kita semua para penduduk bumi harus rela tinggal dulu di rumah sebagai bentuk penyelesaian masalah pandemik virus ini.

Dunia kita sedang dalam masalah, waktunya kita bekerja keras dan sama-sama mencari solusi serta jalan keluarnya. Para pencinta sepakbola harus sabar terlebih dahulu tidak menyaksikan pahlawan ksatrianya membawa bendera klub kebanggaan masing-masing. Bahkan sempat terdengar rumor kencang menghembus udara persepakbolaan yakni Liga domestik seperti Premier League,La-Liga dan Serie A akan diberhentikan untuk musim ini serta memutuskan tak ada yang keluar sebagai juara.

Rumor ini sempat memukul kencang fans The Reds dan tim Liverpool yang seperti satu anak tangga lagi menjawarai Premier league yang mereka sudah nantikan dari 30 tahun yang lalu. Sudah sangat lama sekali publik Anfield bisa merasakan menjadi jawara Inggris lagi. Euforia membawa pulang trofi kebanggaan itu sudah sangat asing bagi mereka, performa yang magis dan menunjukkan kelas tinggi sudah menunjukkan kelayakan mereka mengunci trofi tersebut, harus diingat bahwa posisi mereka di klasemen sudah tidak terkejar.

Tentunya rumor hanyalah rumor, keputusan ini lama kelamaan hanya menjadi jokes semata yang menakut-takuti pencinta Anfield, tentunya sangat tidak adil apabila anak asuh Jurgen Klop dengan tren positifnya musim ini harus rela membiarkan trofi Premier League musnah. Penampilan The Reds musim ini benar-benar menunjukkan kelas yang luar biasa dan tak pernah merasakan kekalahan sekali pun sampai memasuki matchday ke 29, Ismaila Sarr merobek jaring gawang The Reds sebanyak 2 kali ditambah dengan sumbangan dari Troy Deeney sukses memutuskan euforia tak terkalahkan Liverpool dengan skor yang memalukan yakni 3 kosong tanpa balas. 

Setelah pahitnya menelan kekalahan pertama di Premier League, Anfield menjadi saksi keajaiban Sepakbola serta mengheningkan stadion angker ini, setelah Llorente sang gelandang bertahan tampil bagaikan pemain bernomor 9 setelah mencetak 2 brace, gol pertama berawal dari blunder Adrien dan yang kedua adalah murni kecerdikan plessing kotak R2. Liverpool duluan mencetak 2 gol dari sundulan Wijnaldum pada babak pertama serta Firminho awal extra time sebelum akhirnya Llorento memboyong brace dan pertandingan diakhiri lewat gol serangan balik Alvaro Morata merobek jaring Liverpool dan mengubah agregat menjadi 4-2. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun