Mohon tunggu...
Daniel Yonathan Missa
Daniel Yonathan Missa Mohon Tunggu... Administrasi - Anak kampung

Saya anak kampung yang kampungan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manfaat Pelukan Bagi Anak

2 September 2014   02:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:52 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tema ini sangat praktis. Hampir setiap saat kita menemukan orang berpelukan. Baik orang dewasa dengan orang dewasa maupun anak-anak dengan anak-anak atau orang dewasa dengan anak-anak. Baik laki-laki dengan laki-laki, maupun perempuan dengan perempuan. Atau laki-laki dengan perempuan. Meski demikian, saya meyakini, tidak semua orang, bahkan yang sering berpelukan, mengetahui manfaat dari pelukan. Tidak hanya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi orang yang dipeluk. Pelukan memang memiliki manfaat yang tidak sedikit untuk orang dewasa dan terutama bagi anak-anak.

Sebagian besar anak membutuhkan tanda dari orantuanya bahwa mereka mencintainya. Tanda itu bisa berupa hadiah, waktu untuk bermain bersama, kata-kata yang mendukung, dan lain sebagainya. Karena inilah, banyak orang tua bersusah payah membelikan hadiah untuk anak-anaknya. Ironinya, meski telah dibelikan hadiah namun anak merasa tak mendapatkan cinta mereka; anak masih merasa tak dicintai. Keadaan semacam ini tentu membingungkan orang tua, apa yang harus dilakukan? Sekali lagi, anak memang membutuhkan hadiah tetapi anak jauh lebih membutuhkan kontak fisik dengan orang tua. Dan salah satu cara yang paling baik adalah pelukan. Gary Chapman & Ross Campbell, M.D dalam buku mereka “The Five Love Languages of Children” menjelaskan -------------- “Pelukan dan ciuman merupakan cara paling umum untuk menyampaikan sentuhan fisik kepada mereka. --------------------- Dan yang pasti, pelukan tak memerlukan biaya, sepeser pun. Pelukan merupakan wujud cinta dan sayang yang tidak sulit dilakukan. Pelukan juga merupakan bentuk perhatian orang tua kepada anak. Melly Puspita Sari, Psi, M, NLPm Psychologist, master trainer NLP dan penulis buku 'The Miracle of Hug' mengatakan --------- “aktifitas berpelukan bersama anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. " ----------------

Manfaat Pelukan

Saat berpelukan tubuh kita memproduksi hormon oksitoksin, yang terproduksi sebagai resepon atas fisical touch. Hormon ini sangat baik untuk kesehatan karena dapat menjauhkan tubuh dari penyakit. Namun tidak hanya itu manfaat pelukan. Sejatinnya, pelukan mempunyai manfaat bagi kesehatan psikologis dan fisik. Berikut ini kita akan melihat manfaat pelukan bagi kesehatan fisik, antara lain:

1.Meningkatkan Kesehatan Fisik.

Oleh karena pada saat berpelukan tubuh memproduksi hormon oksitoksin yang baik bagi kesehatan, maka salah satu hal baik yang timbul sebagai efek dari terproduksinya hormon tersebut adalah terjadinya reaksi fisik dimana tubuh mengeluarkan zat kimia alami yang menyehatkan tubuh. Hal ini akan berdampak pada terminimalisirnya resiko serangan jantung, mengurangi stress, perlawanan terhadap rasa capek, infeksi, bahkan penyembuhan depresi. Bahkan kontak fisik yang intensif melalui pelukan pada bayi diyakini dapat meningkatkan berat badan bayi terutama bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah. Dalam dunia medis, inilah yang disebut dengan metode Kangaroo Care.

2.Meningkatkan Sistem Imun

Ternyata tingkat imunitas tubuh seseorang dipengaruhi oleh kondisi emosional mereka sendiri. Tekanan pada tubuh sewaktu berpelukan mampu mengaktifkan solar plexus chakra dalam tubuh sehingga menstimulasi kelenjar timus yang dapat menyeimbangkan produksi sel darah putih (leukosit). Tidak hanya itu, pelukan mampu meningkatkan hormon tubuh untuk melawan infeksi. Tentu semua ini berguna bagi sistem kekebalan tubuh, baik orang tua maupun anak.

3.Meningkatkan Kesehatan Kulit

Sekarang ini banyak produk kesehatan yang diproduksi untuk meningkatkan kesehatan kulit. Dan harganya tidak murah. Bagi orang yang mempunyai cukup uang, tentu bukan masalah. Dalam keadaan ini diperlukan cara alternatif yang mujarab. Dan cara itu tidak lain dari pelukan. Kulit kita, orang tua dan anak, akan memberikan respon positif pada saat mereka berpelukan. Jika sering dilakukan, maka kulit akan terlihat lebih cerah, bersinar, sehat dan lembut/halus. Hal ini terjadi oleh karena tekanan pada saat berpelukan mampu menimbulkan getaran pada kulit sebagai pertanda terjadinya aliran listrik positif dalam tubuh yang mampu menyeimbangkan sistem ketegangan pada kulit.

4.Meningkatkan kemampuan mengurangi rasa sakit

Pelepasan hormon oksitoksin secara otomatis juga akan mengurangi konsentrasi seseorang pada rasa sakit yang diderita.

5.Mempertahankan Tekanan Darah agar Tetap Normal

Telah disinggung bahwa pelukan dapat mengurangi resiko serangan jantung. Penyebabnya, pada saat berpelukan stress dan kecemasan berkurang yang secara otomatis berpengaruh pada tekanan darahdimana tekanan darah tetap normal stabil sehingga meminimalisir resiko serangan jantung.

Disamping bermanfaat untuk kesehatan tubuh, pelukan juga mempengaruhi kesehatan psikologis seseorang, antara lain:

1.Meningkatkan Rasa Aman

Gary Chapman & Ross Campbell mengatakan ------------------- “Pelukan yang diberikan sewaktu anak berangkat ke sekolah setiap pagi memberikan  rasa aman secara emosional kepada anak dan menghilangkan rasa tidak aman sepanjang hari” ----------- Hal ini dimungkinkan oleh karena pelukan merupakan isyarat orang tua kepada anak bahwa orang tua bersikap terbuka terhadapnya dan siap untuk mendengarkan cerita anak tentang keadaan yang ditemuinya dalam aktifitasnya sepanjang hari. Disamping itu, pelukan juga merupakan pertanda adanya kejujuran antara orang tua dengan anak. Hal ini baik bagi perkembangan karakter anak karena ia dapat bersikap terbuka dan juga jujur tanpa merasa takut.

Psikolog, Melly Puspita Sari, Psi, M, NLPm Psychologist, master trainer NLP dan penulis buku 'The Miracle of Hug' menjelaskan, ---------- “pelukan antara orangtua dan anak dapat meningkatkan kecerdasan otak, juga merangsang keluarnya hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang pada anak serta mengurangi racun dari zat berbahaya di otak”---------------------

2.Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Salah satu fungsi hormon oksitoksin pada kesehatan mental anak adalah memberikan perasaan mampu, semangat untuk tak terkalahkan, dan kuat. Semua ini akan membuat anak lebih percaya diri. Survey membuktikan, anak yang sering dipeluk lebih percaya diri ketimbang anak yang jarang dipeluk. Anak lazim memaknai pelukan orangtua sebagai bentuk penerimaan dirinya. Anak yang sering dipeluk merasa lebih nyaman dan aman untuk mencoba berbagai hal baru dan menyelesaikan berbagai tantangan di sekitarnya. Pelukan orangtua, penerimaan orangtua atas keberhasilan atau kegagalan anak merupakan dasar dari terbentuknya rasa percaya diri yang positif.

3.Meningkatkan Kemampuan Menekan Depresi

Pelukan yang diterima anak sejak kecil mampu meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri. Tentu saja hal ini baik. Sebab anak tidak akan mudah merasa kesepian dan depresi.

4.Meningkatkan Optimisme

Pelukan berpengaruh pada cara berpikir anak. Anak yang jarang dipeluk cenderung bersikap pesimis. Sebaliknya anak yang sering dipeluk lebih optimis dalam menjalani kehidupan.

5.Meningkatkan Pikiran Positif

Selain dapat meningkatkan optimisme, pelukan juga dapat membuat anak berpikiran positif. Hal ini terjadi karena pelukan berpengaruh pada kesehatan otak anak. Pelukan lebih efektif daripada pujian atau ucapan sayang karena membuat anak merasa dicintai dan dihargai, pelukan berdampak positif pada perkembangan dan IQ anak-anak. Pelukan orangtua yang hangat, nyaman dan menenangkan hampir selalu membuat anak happy. Pelukan dimaknai anak sebagai bentuk penerimaan positif orangtua atas dirinya, termasuk penerimaan atas segala ide yang muncul. Dan juga, pelukan merupakan signal bagi anak untuk meningkatkan daya imajinasinya.

6.Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah

Apabila Anda mendapati anak Anda tak memiliki kemampuan yang cukup dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya, bisa jadi bukan karena ia tak tahu bagaimana melakukannya tetapi juga mungkin karena Anda tak memberikan pelukan yang cukup kepadanya. Pelukan mempunyai pengaruh pada kemampuan anak menyelesaikan masalah. Psikolog Melly menjelaskan -------- "Perlu juga diketahui bahwa sebuah pelukan yang penuh kelembutan merupakan salah satu cara yang dapat membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik.”----------------------------

7.Meningkatkan Rasa Kasih Sayang

Kita tahu, pelukan merupakan salah satu cara menyatakan perasaan cinta dan sayang kepada anak. Ternyata hal ini juga berpengaruh bagi perkembangan sikap anak. Anak yang sering dipeluk akan memunculkan perasaan cinta dan sayang terhadap sesamanya. Artinya, pada saat kita memeluk anak kita, berarti kita sedang mengajarinya bagaimana meneruskan siklus yang baik.

8.Konsep Diri

Anak yang sering dipukul oleh orangtua akan memiliki konsep diri yang negatif. Anak yang sering dipeluk dan dibelai diprediksi akan memiliki konsep diri yang positif. Anak akan memiliki kepercayaan bahwa ia anak yang menyenangkan karena orangtua selalu menunjukkan rasa sayangnya melalui pelukan dan belaian.

Bagaimana Seharusnya Memeluk Anak?

Meski memeluk bukan perkara sulit, namun ternyata memeluk anak memerlukan tekhnik-tekhnik khusus, antara lain:

1.Peluklah anak Anda dengan cara berlutut atau menunduk

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara memeluk anak yang ideal adalah dengan berlutut atau menunduk hingga orangtua dan anak sama tinggi.

2.Perhatikan waktu berpelukan dengan anak

Meski pelukan mempunyai manfaat yang tak sedikit, namun akan menjadi sia-sia bila dilakukan kurang dari waktu ideal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa waktu ideal pelukan yang bermanfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak adalah 5 detik atau lebih.

3.Jumlah Pelukan Dalam Sehari

Bagaimana pun juga, jumlah pelukan dengan anak dalam sehari juga berpengaruh. Hal ini menyangkut kualitas aktifitas tersebut. Menurut Melly Puspita Sari: -------- “Berikan pelukan kepada anak minimal delapan kali sehari untuk memberikan energi baru sehingga anak bisa beraktivitas serta mengoptimalkan potensinya. Pelukan memberikan kedekatan dan kekuatan getaran batin antara orang tua dan anak” ------------ Paul Zak, neuroeconomist, yang lebih dikenal sebagai Dr. Cinta juga merekomendasikan untuk rutin berpelukan sebanyak 8 kali sehari. Jumlah ini memungkinkan lahirnya perasaan bahagia dan menikmati hubungan yang baik. Bahkan ahli psychotherapist, Virginia Satir, menyebutkan bahwa--------“untuk mempertahankan hubungan baik, diperlukan 4 kali pelukan. Untuk maintenance hubungan, diperlukan 8 kali. Dan 12 kali pelukan dalam sehari untuk masa pertumbuhan.” ----------------------

4.Peluk Anak Saat Tidur

Banyak orang tua yang tak bisa memeluk anak karena kesibukan kerja. Mereka berangkat pada saat anak belum bangun tidur dan pulang ke rumah pada saat mereka sudah terlelap tidur. Namun pelukan merupakan kebutuhan yang mesti dipenuhi sebab anak memerlukannya. Untuk itu peluklah anak Anda pada saat mereka tidur. Saat anda pulang kerja, meskipun anak sudah tertidur pulas, peluklah dia meskipun sedang tidur. Sesekali sisakan waktu untuk tidur bersamanya dan memeluknya. Meskipun berada di alam bawah sadar, pelukan orang tua saat tidur tetap dapat memerkuat bonding antara orang tua dan anak, karena saat mereka tidur, anak-anak masih berada dalam gelombang alpha, dimana masih bisa untuk menerima rangsangan dan getaran dari perasaan cinta dan kasih sayang orang tuanya. Namun perlu diingat, bila anak Anda sudah beranjak remaja, sebaiknya cukup menyatakan rasa cinta ini dengan berhati-hati supaya tidak disalah sangka, baik orang lain maupun anak Anda sendiri. Beberapa orang tua memilih untuk mengecup kening anak remajanya pada saat mereka sudah tidur.

Akhirnya, sudahkah Anda memeluk anak Anda hari ini? Kiranya mencerahkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun