[caption id="attachment_384029" align="aligncenter" width="308" caption="Pasar Tua Palu (Foto Koleksi Pribadi)"][/caption]
Pasar tua merupakan pasar pertama yang ada di Palu Sulawesi Tengah. Pasar ini sudah berdiri sejak Palu masih masuk dalam wilayah kabupaten Donggala. Sekarang Palu menjadi wilayah dari Kota Administratif Palu. Sepintas pasar rakyat ini hampir sama dengan pasar-pasar rakyat lainnya di Indonesia. Pasar ini mulai buka lepas dini hari hingga tengah hari.
Uniknya di sekitar pasar tua ini banyak terdapat bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dengan baik. Bangunan ini sebagian dipergunakan untuk kios-kios. Di sini juga banyak terdapat jajanan pasar khas Palu.
Jangan heran kalau di Palu kita akan menjumpai makanan yang mirip dengan makanan dari Makasar. Ini karena selain tempatnya berdekatan, orang-orang Sulawesi Tengah memang sejak jaman dulu mempunyai hubungan persaudaraan dnegan orang-orang di Sulawesi Selatan.
Di pasar tua ini kita bisa menjumpai burasa yang merupakan singkatan dari “beras ada rasa”. Burasa dibuat dari beras yang dicampur dengan santan dan dibumbui dnegan garam kemudian dibungkus dengan daun pisang. Perebusan burasa dilakukan selama 4 jam agar bisa tahan lama. Biasanya burasa ini bisa tahan 3-7 hari.
Di pasar tua ini burasa dijual seharga Rp 3.000/ bungkus. Dalam satu bungkus terdapat 3 kepeng burasa. Pedagang burasa di pasar lama menyediakan sambal tomat juga sambal duo sole sebagai pilihan untuk makan burasa.
Di tempat lain ada juga yang menjual burasa yang ukurannya lebih besar. Burasa ini berisi 7 kepeng dalam setiap bungkusnya. Selain dimakan dengan sambal, burasa juga seringkali dimakan dengan kari, mie kuah juga baso.
Selain burasa di sini kita bisa menjumpai tukang kue tradisional. Ada kue broncong yang dimasak diatas kayu bakar dalam cetakan kue pukis. Kue broncong ini dibuat dari adonan berupa campuran terigu, kelapa muda, gula dan diberi ragi sebagai pengembangnya . Kue ini dijual dengan harga Rp 500/ buah. Pedagang kue broncong ini berada di tepi jalan dekat jalan masuk menuju ke dalam pasar lama. Ibu-ibu setengah baya ini mulai memasak kue broncongnya di dalam gerobaknya sejak pukul 7 pagi hingga 11 atau 12 siang.
Yang tidak kalah enak adalah kue paranggi atau disebut juga bolu gula merah. Kue ini berbentuk setengah lingkaran mirip kue apem kalau di Jawa. Bahan yang digunakan untuk membuat kue paranggi adalah terigu, gula merah, minyak dan soda kue. Kue yang dominan dengan rasa manis ini dimasak dengan cara di oven sehingga bisa tahan hingga 1 minggu.
Yang paling menyenangkan adalah berburu jajanan pasar di Pasar Tua ini tidak harus memiliki uang yang banyak. Dengan uang kurang dari Rp 10.000 ribu pun kita sudah bisa membawa kue broncong, burasa bahkan kue paranggi. Jadi tidak ada yang lebih menyenangkan selain berburu makanan tradisional pada pagi hari di pasar-pasar rakyat di setiap daerah yang ada di Indonesia.
*Foto-Foto : Koleksi Pribadi