Nikah kontrak memang sudah ada sejak lama. Dengan berbagai varian judul, trend, dan adaptasi, serta berbagai alasan. Namun intinya tetap sama. Yaitu nikah yang menurut sebagian orang dikategorikan mainan atau hanya main-main. Nah, yang kayak gini ini apa masih perlu dido'ain lalu diaminin sakinah mawaddah wa rahmah sesaat dan setelah melangsungkan pernikahan? Padahal tujuan nikah disamping nggak melakukan zina, juga ada nilai tujuan mulia. Yaitu berharap agar ketika mereka menikah, akan mendapati keluarga yang tentram, saling mencintai dan mengasihi. Lha kalau tujuan utamanya hanya nikah kontrak, jelas nilai samawanya seakan tergadaikan. Bisa juga dibilang pernikahan model gini hanya punya dua tujuan. Yaitu yang pertama sekedar menuruti nafsu, dan yang kedua karna adanya pundi-pundi nilai tarif menggiurkan. Hanya itu saja sepertinya. Tetapi saat ditanya, jelas jawabannya agar terhindar dari perzinaan dan praktek zina. Betulkah begitu? Hanya sampeyan-sampeyan sepertinya yang bisa menjawab sesuai akal sehat dan bermartabat.
Tentu kalau begitu kita seakan percuma mendo'akan sang kedua mempelai saat ijab kobul selesai. Mau dido'akan supaya pernikahannya langgeng, yang dido'akan nggak mau langgeng. Mau dido'akan supaya cepat dapat momongan, yang dido'akan malah ada sistem kontrak jangan sampai hamil. Kalau perlu langsung KB dengan level tinggi. Dan sepertinya, adat istiadat cium tangan tulus kepada mertua, rasanya kok kayak di sinetron saja formalitasnya. Hanya seumur jagung? Parahnya, ketika sistem kontrak udah mau selesai, job-job beriikutnya ( nikah / kawin kontrak ) udah ngantri bak audisi tahunan. Tentu dalam hal ini masing-masing saling menguntungkan dan ada yang diuntungkan. Menguntungkan bagi calon mempelai dan diuntungkan bagi segenap calo maupun team petugas nikah/kawin kontrak.
Jikalau begitu, pastinya beda banget dengan nikah ala kadarnya tetapi dengan niatan tulus mencari ridho Ilahi. Sudah selayaknya anda tidak perlu sungkan, malu, ataupun malu-maluin, saat anda melangsungkan nilai sakral pernikahan walau di tempat kontrakan kecil dan sederhana. Tak masalah anda melangsungkan ijab kobul plus syukuran/selametan/resepsi minimalis pernikahan, hanya di kontrakan. Pernikahan yang dengan tujuan semata-mata ibadah dan mencari ridho Ilahi, tentu derajatnya lebih mulia dan bermartabat. Daripada nikah yang dilandasi kontrak, jelas sarat mengorupsi nilai-nilai inti tatanan pernikahan dan memutus mata rantai pahala yang dijanjikan Allah Ta'ala. Ingat, ketika pernikahan dianugerahi momongan, luar biasa bahagianya. Juga ketika istri mencium tangan suami dan suami mencium kening sang istri, masyaallah,...dan itu salah satu bedanya nikah/kawin kontrak dengan nikah beneran walau dikontrakan. Jelas beda banget nilainya.
Wallau'alam,..... semoga sebuah pernikahan benar-benar diridhoi dan berlimpah maghfiroah dari Allah SWT. Amin,...