Mohon tunggu...
Asrini BudiAstuti
Asrini BudiAstuti Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang perempuan yang sudah menikah dan berprofesi sebagai guru

Saya lahir di Demak 17 Juni 1980

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Ilmu Agama sebagai Pondasi Karakter pada Usia Anak-anak

30 Juli 2019   09:38 Diperbarui: 30 Juli 2019   10:51 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu agama sangat penting sekali untuk diberikan kepada anak-anak terutama pada anak usia dini. Anak usia dini ini masih memiliki perilaku mencontoh orang tuanya. 

Maka ilmu agama pada anak usia dini ini yang harus memberikan pertama kali adalah orang tuanya, terutama orang tua perempuan atau ibu karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya sebelum anaknya masuk di bangku sekolah atau madrasah. 

Seorang ibu adalah role model atau teladan pertama bagi anaknya. Menjadi seorang ibu harus bisa memberikan contoh perilaku yang baik bagi anaknya baik di dalam rumah maupun di luar rumah. 

Walaupun peran seorang ibu adalah sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, peran orang tua laki-laki atau ayah juga tidak kalah pentingnya untuk ikut memberikan pendidikan ilmu agama bagi anak-anaknya karena ayah adalah imam atau pemimpin dalam keluarga. 

Pendidikan ilmu agama yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya sejak kecil akan menjadi dasar yang baik atau pondasi yang kuat bagi karakter anak-anaknya kelak jika mereka telah dewasa.

Anak-anak yang sedari kecil sudah dibekali dengan ilmu agama tentunya sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk sejak kecil pula, sehingga di kala mereka telah dewasa kelak mereka terbiasa untuk berbuat yang baik yang sesuai dengan tuntunan agamanya dan menjauhi perbuatan yang buruk yang dilarang oleh agamanya. 

Sehingga dengan ilmu agama yang diterapkan pada anak usia sejak dini ini akan menumbuhkan insan-insan muda yang cerdas dan yang bertakwa. Bukan insan-insan muda yang sering melanggar aturan yang ada.

Tapi memang di dalam dunia nyata ini hal yang disebutkan diatas terkadang masih susah terwujud. Terutama di dalam dunia kerja kadang kita masih banyak menemui penyimpangan-penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama, seperti terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

 Di Indonesia ini banyak sekali terjadi penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama tersebut di dalam dunia kerja. 

Terkadang orang yang masih memiliki prinsip kuat untuk bekerja sesuai dengan aturan agama sering malah tersingkir dan dianggap aneh di dalam dunia nyata ini atau dunia kerja. 

Mereka sering diperlakukan tidak adil bahkan ada yang dikucilkan dilingkungan kerja mereka karena mereka ini dikatakan tidak umum. Orang yang berbuat atau berperilaku menyimpang atau bekerja tidak sesuai dengan aturan agama malah sering dianggap wajar atau biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun