Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Emas Kelima Indonesia dari Eko Yuli Irawan

22 Agustus 2018   04:44 Diperbarui: 22 Agustus 2018   05:09 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Jokowi di arena laga Asian Games 2018 selalu membawa keberuntungan. Why not? Kepala negara telah tiga kali menyaksikan secara langsung laga atlet Indonesia di Asian Games 2018 dan ketiga atlet yang disaksikan beliau selalu berhasil menggaet medali emas. Apakah itu faktor kebetulan semata atau kehadiran pak Presiden memang membawa hoki?

Yang pertama kali, pada 19/8 bapak Presiden hadir saat Defia Rosmaniar merebut emas dari cabang olahraga taekwondo. Ini emas pertama yang dikoleksi tuan rumah di perhelatan Asian Games 2018.

Pada hari Senin (20/08) Presiden Joko Widodo juga menyaksikan langsung laga Wushu di hall B JI-Expo, Kemayoran. Atlet Wushu tuan rumah, Lindswell Kwok meraih medali emas di nomor Taijijian dan Taijiquan. Joko Widodo sempat menjuluki Lindswell Kwok sebagai Ratu Wushu Asia.

Hari Selasa (21/8) bapak Joko Widodo juga sempat menyaksikan perlombaan cabang olahraga angkat besi. Salah satu atlet Indonesia yang berlomba adalah Eko Yuli Irawan.

Hadirnya bapak Presiden memicu semangat Eko Yuli sehingga ia berhasil menggaet medali emas di kelas 62 kg putra. Bapak Presiden sendirilah yang mengalungkan medali. 

Dalam pertandingan yang berlangsung di JI EXPO Kemayoran itu Eko Yuli Irawan mencatat total angkatan 311 kg.

Emas yang diperolehnya sesudah ia mengalahkan Van Trinh dari Vietnam yang mencatat 299 kg. Dengan demikian Van Trinh mendapat medali perak. Dan medali perunggu didapat Adkhamjon Ergashev dari Uzbekistan yang membukukan total angkatan 298 kg. Emas yang diraih atlet kebanggaan Indonesia itu adalah emas yang kelima diraih tuan rumah di ajang Asian Games 2018.

Bertanding di kelas 62 kg, Eko membukukan total 311 kilogram (snatch 141 kg dan clean and jerk 170 kg). Medali emas pertama dari cabang angkat besi di Asian Games 2018.

Eko Yuli Irawan yang berusia 29 tahun, kelahiran 24 Juli 1989, merupakan atlet lifter tertua yang turun di kelas 62 kilogram ajang Asian Games 2018. Lebih tua dua bulan dari Muhammad Purkon yang menjadi lifter tertua kedua.

Tentang Eko

Konon, Eko lahir di dalam kondisi keluarga yang berekonomi kurang mampu. Bapaknya, Saman berprofesi sebagai tukang becak, sedang ibunya, Wastiah berprofesi sebagai seorang penjual sayur. Kendati demikian, Eko yang kelahiran Lampung itu memulai karirnya sejak berusia 11 tahun dengan memasuki sebuah klub angkat besi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun