Mohon tunggu...
ASEP HAMDHANI
ASEP HAMDHANI Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Sosial Supervisor PKH

Pekerja Sosial Supervisor Kabupaten Garut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersama Bank Sampah Leuwirejeki Membangun Kemandirian KPM PKH

23 September 2019   00:13 Diperbarui: 23 September 2019   14:06 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Maju Bersama, Sukses Berjamaah, Pasti Bisa !. Visi tersebut selalu disampaikan bersama sebagai motivasi pada setiap pertemuan kelompok P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) bagi kpm PKH di Desa Leuwigoong kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut. Hal inilah yang mendasari bagaimana Bank Sampah Leuwirejeki bisa berkembang dalam 3 tahun terakhir yaitu sejak tahun 2017. 

Kata-kata tersebut merupakan mimpi atau tujuan yang dibangun terus menerus sehingga menjadi visi bersama, dalam mempercepat perkembangan pemberdayaan kelompok untuk menjadi lebih baik. Tentu saja untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perubahan secara berkala. Dalam pencapaiannya maka dibuatlah perencanaan berkesinambungan sehingga kelompok tidak melenceng dari tujuan yang sudah ditentukan.

Dalam perencanaan berdirinya Bank Sampah Leuwirejeki didasari salah satunya dengan kegiatan P2K2 Modul Ekonomi, dimana KPM diberi edukasi bagaimana dia dapat mengelola keuangan dan menabung sehingga dapat merubah pola pikir/ mindset KPM PKH menjadi lebih produktif sehingga tanpa perlu diingatkan KPM akan mengambil sampah-sampah plastik yang berada disekitar untuk dikumpulkan.

Proses berjalannya Bank Sampah ini tidaklah mudah, membutuhkan waktu 2 tahun untuk dapat membiasakan KPM betul-betul memahami manfaat menabung sampah. Memulainya pun tidaklah mudah, Cipta sebagai Pendamping Sosial harus berkeliling rutin 1 bulan sekali untuk terus memotivasi dan meyakinkan para KPM bahwa pemberdayaan Bank Sampah yang dibangun ini sangat serius untuk tetus digarap.

Pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan usaha, perencanaan sangatlah penting untuk dapat mengetahui kemana arah yanag ingin kita capai ( output ). Buatlah perencanan pemberdayaan, usaha apa yang apa yang akan kita jalankan, siapa mitra yang akan kita rangkul, siapa orang-orang yang terlibat didalamnya, kapan akan dimulai, tentukan output sederhana untuk memotivasi, tentukan harga atas barang yang akan dijual, sosialisasikan kepada KPM, siapkan adminitrasi pembukuan, eksekusi langkah awal dan yang paling penting berkomitmen untuk datang ritin 1 bulan sekali.

Cipta sebagai pendamping PKH yang masuk tahun 2016 sangat berharap banyak untuk bisa merubah pola pikir (mind set) masyarakat sehingga dapat meninggalkan ketergantungan terhadap Bantuan Sosial, maka dibangunlah segala pemberdayaan di KPM PKH Desa Leuwigoong salah satunya adalah Bank Sampah Leuwirejeki.

" Saat ini sampah yang sudah dikumpulkan setiap bulannya mencapai 1000 kg hanya sampah plastiknya saja, belum untuk sampah kardus dan besi serta sampah lainnya, pendapatan yang sudah di bagikan pada bulan puasa lalu sudah mencapai Rp. 700.000-800.000 perorang", ujarnya menjelaskan.

Cipta sangat sadar bahwa sebagai pendamping dia tidak akan selamanya bisa mendampingi desa binaanya, maka untuk itu ditumbuhkan kemandirian dibangun sistem-sistem yang membatasi, mengkader beberapa orang KPM yang siap untuk menjadi pengendali sehingga pendamping hanyalah sebagai pengawas pelaksana. Proses ini tidaklah juga mudah dengan memberi pemahaman tentang adminitrasi kepada masyarakat, namun semakin lama proses tersebut semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Akhirnya proses tersebut berjalan dengan sendirinya dan pendamping tidak lagi harus ke lapangan untuk mengawasi sistem yang sudah berjalan, sehingga terbentuklah manajemen yang baik dan terstruktur bagaimana dari mulai penimbangan sampai pengakumulasian.

Sampah-sampah dikumpulkan oleh KPM selama 1 bulan sekali di rumah masing-masing, lalu ditimbang pada saat sesuai yang dijadwalkan oleh KPM dalam penimbangan tersebut.

" Tidak tiap minggu penimbangannya...sebulan sekali karena kalau 2 minggu sekali sampahnya tidak ada dan transportasi lebih boros, maka diputuskan sebulan sekali" ujarnya dengan penuh semangat menjelaskan.

Lalu masuk kedalam pengadminitrasian yaitu buku akumulasi penimbangan sampah, buku tabungan individu, faktur barang sebagai serah terima yang sah. Faktur barang memiliki 3 rangkap, putih untuk kelompok, merah untuk pusat, biru untuk pendamping sebagai pengawas. Adminitrasi tersebut merupakan sistem agar tidak terjadinya penyelewengan dana dilapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun