Mohon tunggu...
Arsyica
Arsyica Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memanjakan Lidah dan Mata di Pantai Popoh dan Sidem - Tulungagung

26 Agustus 2013   22:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:46 5802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika musim liburan lebaran tiba, kami sekeluarga malah enggak kemana-mana. Kami manfaatkan liburan lebaran itu hanya untuk silaturahmi ke saudara-saudara dan teman-teman saja. Karena kami punya pengalaman buruk ketika pada liburan lebaran kami pergi rekreasi yang ujung-ujungnya kami tidak sampai di tempat tujuan karena saking ramainya pengunjung membuat jalan menuju tempat rekreasi itu macet total. Semenjak itu kami sepakat selama libur lebaran tidak akan pergi ke tempat rekreasi.

Dan pada lebaran tahun ini kami sudah merencanakan jauh-jauh hari bahwa kami akan pergi jalan-jalan rekreasi setelah lebaran saja dan kami putuskan 2 minggu setelah hari lebaran, dan tujuannya pun sudah kami tetapkan yaitu ke Tulungagung. Pertimbangan kami selain disana ada saudara dekat, kami juga sangat menyukai akan suasana pantai, dan Tulungagunglah tempat yang pas untuk mengunjungi pantai karena disana sangat terkenal akan keindahan pantainya.

*********

Sabtu pagi kami berangkat dari Surabaya ke Tulungagung yang membutuhkan waktu kurang lebih empat jam. Kebetulan suami kalau sabtu libur, sedangkan anak yang masih TK dimintakan izin tidak masuk sehari. Alhamdulillah selama perjalanan ke Tulungagung lancar tiada kendala satu pun. Sampai di Tulungagung langsung menuju rumah saudara. Disana ternyata sudah ditunggu-tunggu karena kami memang sudah janjian untuk pergi bersama-sama ke pantai.

Setelah istirahat sejenak dan menunaikan sholat dhuhur, kami mendiskusikan ke pantai apa nantinya, karena memang di Tulungagung banyak pilihan Pantai yang bagus-bagus. Setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya pilihan jatuh ke Pantai Popoh. Selain Popoh adalah pantai yang paling terkenal di Tulungagung, juga disana ada pantai lain yang jaraknya dekat dengan popoh yaitu pantai Sidem. Jadi sekali jalan kami akan pergi ke dua lokasi yaitu Pantai Popoh dan Pantai Sidem.

********

Pantai Popoh berlokasi sekitar 30 kilometer selatan kota Tulungagung. Secara umum jalannya sudah bagus, hanya saja sudah mendekati lokasi ada beberapa ruas jalan yang rusak dan sedang diperbaiki. Untuk menuju pantai popoh kita melewati kecamatan Campurdarat yang merupakan sentra kerajinan Marmer. Kalau kita minat kisa bisa mampir dan membeli souvenir marmer sebagai oleh-oleh, karena hampir sepanjang jalan di desa Gamping Kecamatan Campurdarat tersebut masyarakatnya adalah pengrajin marmer. Saat ini memang kota Tulungagung sangat terkenal akan kerajinan marmer, sehingga dijuluki Kota Marmer, dan di Desa Gamping inilah pusat pengrajin marmer.

Kurang lebih 45 menit kami tiba di Pantai Popoh. Untuk masuk pantai kami harus membayar tiket untuk satu mobil seharga Rp. 23.000. Ini terhitung murah karena kami satu mobil berisi 5 orang dewasa dan 4 anak anak.

********

Karena sewaktu berangkat tadi kami belum makan, maka begitu sampai di pantai Popoh kami pun langsung mencari warung makan, dan tujuan kami adalah Warung Mak Yah. Inilah pertimbangan lain tadi kenapa kami memilih pergi ke Popoh yaitu makan di Warung Mak Yah yang sudah terkenal enak masakan sea food nya.

[caption id="attachment_274513" align="aligncenter" width="376" caption="Warung Mak Yah - Pantai Popoh"][/caption] [caption id="attachment_274516" align="aligncenter" width="364" caption="Kepiting asam manis, udang asam manis ,ikan bakar, sambel bledhek"]

1377526622155127390
1377526622155127390
[/caption]

Tidak sia-sia kami menahan lapar karena udang dan kepiting asam manisnya bener-bener mak nyus, tidak kalah sama masakan restoran di kota. Semua masakan ini dimasak dengan memakai tungku arang, sehingga bumbunya bisa terserap dan sangat terasa. Dan sambal bledheknya benar-benar bisa membakar mulut, sangat-sangat pedas. Makanya dinamakan sambal bledek, karena bledek sendiri berarti petir.

Selesai makan kami menco  melihat-lihat penjual souvenir dan penjual ikan asap yang tidak jauh dari warung mak yah. [caption id="attachment_274528" align="aligncenter" width="300" caption="penjual suvenir dan kaos - pantai popoh"]

13775273671726791327
13775273671726791327
[/caption] [caption id="attachment_274529" align="aligncenter" width="300" caption="penjual ikan asap - pantai popoh"]
13775274792086289038
13775274792086289038
[/caption] Kebetulan hari ini pengunjung pantai popoh lagi sepi, sehingga kios-kios penjual suvenir dan ikan pun terlihat sepi pengunjung. Selain itu memang kami tidak berminat untuk membeli suvenirnya. Dibelakang penjual ikan asap terdapat banyak kapal nelayan yang lagi sandar dipantai menunggu untuk berangkat mencari ikan. Beberapa kapal diantaranya sedang diperbaiki oleh pemilik perahu. [caption id="attachment_274533" align="aligncenter" width="300" caption="perahu nelayan yang siap untuk mencari ikan"]
1377527723367005696
1377527723367005696
[/caption] Di pantai Popoh ini terkenal akan pemandangan laut lepas  yang berombak besar yang bisa dilihat dari atas bukit. Sayang sekali karena harus berjalan cukup jauh mendaki tangga dan hari juga sudah menjelang sore, akhirnya kami memutuskan tidak mendatangi lokasi itu, tetapi kami meluncur ke pantai sebelah yang tidak jauh dari Popoh yang bisa kami tempuh dengan kendaraan. Untuk menuju ke pantai Sidem ini kami tidak perlu membayar tiket lagi, karena memang pantai ini masih terdapat satu lokasi dengan Popoh. Tidak seperti popoh, pantai Sidem ini adalah sebuah kampung yang ditinggali oleh para nelayan. Jadi pantainya berada di perkampungan. Dengan garis pantai yang panjang, kurang lebih bisa sampai 500 meter pantai ini terlihat sangat indah dan masih kelihatan perawan. Entah karena bukan hari libur terlihat sekali pantai ini masih sangat sepi oleh pengunjung. Terlihat hanya kami saja yang berkunjung dan bermain-main di pantai ini. Tidak jauh dari kami bermain terlihat seseorang yang sedang mencari sesuatu di pantai, kami pikir dia sedang mencari ikan. Ternyata dia sedang mencari anak-anak rajungan yang masih kecil-kecil untuk dijadikan makanan bebek. [caption id="attachment_274545" align="aligncenter" width="300" caption="pencari pakan bebek - pantai sidem"]
13775287481593161318
13775287481593161318
[/caption] [caption id="attachment_274547" align="aligncenter" width="300" caption="pencari pakan bebek - pantai sidem"]
1377528975520834787
1377528975520834787
[/caption] Tanpa mengenal kotor anak-anakpun bermain-main dengan pasir, karena kuatir kami melarang keras mereka untuk bermain air terlalu ke tengah, karena karakteristik pantai selatan adalah ombaknya yang besar. [caption id="attachment_274549" align="aligncenter" width="300" caption="senangnya main pasir - pantai sidem"]
1377529174736871107
1377529174736871107
[/caption] [caption id="attachment_274551" align="aligncenter" width="300" caption="senangnya main pasir - pantai sidem"]
13775292981996303336
13775292981996303336
[/caption] Dan sungguh sayang sekali, pantai seindah ini dibeberapa sudutnya masih terdapat sampah yang kurang enak untuk di pandang [caption id="attachment_274554" align="aligncenter" width="300" caption="sampah - pantai sidem"]
13775294242055025416
13775294242055025416
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun