Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

'Manuver' BJ Habibie yang Tiada Henti

19 Februari 2017   09:58 Diperbarui: 19 Februari 2017   11:17 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden ketiga RI, BJ Habibie (Sumber: Kompas.com)

Beberapa sanak saudara dari istri saya sudah lama menetap di kota Solo memang. Sehingga bila kebetulan saat libur panjang, atawa keluarga di sana ada yang mengadakan hajatan pernikahan, atawa khitanan, keluarga dari Tasikmalaya pun pergi berkunjung ke kota tempat asal Presiden Joko Widodo tersebut. Begitu juga sebaliknya, keluarga dari Solo, bila tiba lebaran Iedul Fitri, hampir semuanya mudik ke kampung kami.

Suatu ketika, ada telpon dari Solo, mengabarkan kakak tertua istri saya meninggal dunia. Selain karena menderita sakit yang sudah cukup lama, mungkin karena usianya yang memang sudah tua.

Kebetulan saat itu saya ada halangan. Sehingga tidak dapat ikut rombongan keluarga untuk turut berbela sungkawa.

Hanya saja sewaktu hendak berangkat, istri saya bertanya, “Mau pesan apa dari sana?” Maksudnya oleh-oleh dari Solo. Dan secara spontan saya jawab, “Kain lurik!”

Sungguh. Tiba-tiba saya kembali kesengsem sama kain motif lurik itu. Apalagi setelah beberapa waktu lalu, saya melihat pakaian yang dikenakanPresiden ketiga, BJ Habibie, dalam suatu acara, saya semakin tertarik saja.

Betapa tidak. Biasanya beliau selalu tampak mengenakan baju dengan motif batik, namun kali ini lain dari biasanya itu, baju itu berbahan motif lurik yang berasal dari Jawa Tengah. Tepatnya Yogyakarta dan Solo. Dalam foto, tampak Presiden ketiga ini begitu gagah, menarik, dan ciamik!

***

Meski semula derajat lurik acap diindentikkan dengan busana rakyat jelata, ternyata setelah pendiri industri pesawat terbang negeri ini mengenakannya, bisa jadi jenis kain khas Jawa Tengah yang satu ini nasibnya akan berbalik menjadi bahan sandang bergengsi tinggi, seperti juga batik yang sudah lama mendunia.

Bahkan pada 2009 lalu batik telah diakui UNESCO sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.

Terkait kain jenis lurik ini, BJ Habibie bertekad untuk lebih mempopulerkannya. Menurut suami mendiang Ibu Hj.Ainun ini, mengaku sedih lantaran saat ini kain lurik sangat sulit ditemukan. Dan beliau menyatakan lurik adalah salah satu produk Indonesia yang unik dan kaya sejarah.

Menurut cerita keluarga kami yang sudah lama menetap di Solo, konon istilah lurik berasal dari basa Jawa kuno – lorek. Artinya lajur, atawa garis, bisa juga belang. Namun ada juga yang menerjemahkannya sebagai corak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun