Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semua Tumbang

24 April 2017   13:23 Diperbarui: 25 April 2017   03:00 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Di bawahmu serasa kuingin terpejam
Sebab kau memayungi keinginan
Para pengembara kehidupan
Yang ingin dibelai angin di bawah kanopi hijaumu

Di bawahmu kaki ini enggan beranjak
Bahkan inginlah badan ini telentang
Mengintip silau sinaran siang surya
Dari pucuk-pucuk daunmu yang indah melambai

Kini aku datang menyapamu lagi
Nyatanya, kakimu telah terpenggal
Tangan-tangan hijaumu terbang hilang
Akarmu terkubur mati oleh keinginan

Mata ini memerah
Semerah nyala surya
Dibakar dan dipanggang
Bara api penguasa dan pengusaha

Bumi yang kami pijak
Terpanggang pijar surya panas melesak
Diantara aspal-aspal mendidih
Deretan pertokoan saling sikut tanpa sela

Aku ingin berlari dan secepatnya lari
Meninggalkan akarmu yang terkubur terburai
Juga tak tega mengucap selamat tinggal
Pada mata kakimu yang terpenggal

Orang-orang juga bergegas berlari dan berjalan
Bukan disebab mobil saling himpit lalu lalang
Punggung-punggung tangan mereka
Sudah tak tahan dihunjam sengat surya waktu siang

Kucoba menyusuri jalanan yang dulu rindang
Nyatanya kini semua telah hilang
Semua lenyap terbang dan terkubur
Dibakar keinginan penguasa istana

....24 April 2017....

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun