Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Marquee Coach di Liga 1 Indonesia?

25 Maret 2017   13:32 Diperbarui: 25 Maret 2017   13:49 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcello Lippi, melatih timnas China/ Sumber : Foothebal

Marcelo Lippi tersenyum kecil sesudah pertandingan derbi asia timur antara China melawan Korea Selatan. Lippi yang membesut China berhasil mengukir sejarah dengan membawa China mengalahkan Korea selatan 1 – 0 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Dalam tujuh tahun terakhir, China selalu dibuat bertekuk lutut oleh timnas negeri ginseng tersebut. Akhirnya dalam asuhan Lippi yang baru ditunjuk Oktober 2016 lalu, China berhasil membuat sejarah sekaligus merebut tripoin perdana dalam laga kualifikasi.

Lippi tidaklah asing bagi kultur sepakbola China. Lippi adalah pelatih berkualitas dunia yang paling berhasil dalam sejarah liga super China yang terus menggeliat. Dipercaya menukangi Guangzhao pada 17 Mei 2012, sederet gelar berhasil dihadirkan oleh Lippi.

Mulai dari juara Liga China tiga musim berturut-turut  2012-2014, Piala China (2012) hingga menjuarai Liga Champions Asia tahun 2013. Sebagai catatan, itulah pertama kalinya kampiun Liga Champions Asia berasal dari China.

Malam itu anak-anak asuhan Lippi memang pantas menang. Berhadapan dengan pemain Korsel yang diperkuat banyak pemain yang berkompetisi di kompetisi klub Eropa, timnas China tampil ekplosif dan percaya diri. Sesudah unggul di menit ke-32, mereka sanggup bertahan khas Catenacio (sistem Grendel khas Italia) tetapi sekuat tembok China.

Sepertinya timnas China mulai menuai efek positif dari geliat liga mereka yang semakin menggila dalam sepuluh tahun terakhir. Kedatangan pemain-pemain mahal berkelas dunia seperti Carlos Tevez, Oscar, Hulk hingga Axel Witsel menambah semarak liga berlabel super ini.

Kehadiran pemain-pemain berkualitas ini dianggap belum lengkap jikalau tidak diiringi dengan impor pelatih-pelatih berkelas dunia. Kehadiran pemain mungkin dapat digunakan untuk transfer teknik bermain hingga sikap professional pemain bola sesungguhnya, tetapi jikalau belajar bagaimana sistim kepelatihan dan permainan kelas dunia, kedatangan pelatih berkelas dunia sangat dibutuhkan.

Nama-nama pelatih besar seperti Marcello Lippi, Luiz Felipe Scolari, Mano Manezez dan Sven Goran Erriksen menjadi pelatih generasi super pertama yang menghiasi lapangan hijau di negeri China. Mereka menjadi magnet dari kedatangan pelatih-pelatih lain yang juga tak kalah berkualitas seperti Andre Villas Boas (Shanghai SIPG), Felix Magath (Shandong Luneng) hingga mantan pelatih Manchester City asal Chile, Manuel Pellegrini (Hebei Fortune).

"Sepakbola terus mengalami kemajuan dan ada ambisi besar bersama di tim nasional," komentar Sven Goran Eriksson akan geliat seimbang antara pemain dan pelatih ini kala masih melatih Shanghai SIPG.

Errikson seperti mengiyakan bahwa tim nasional akan mendapatkan dampak positif besar dari rivalitas antara pemain di lapangan dan adu taktik antara para manajer jenius kelas dunia. Hal ini seperti melengkapi ungkapan dalam sepak bola yang mengiyakan bahwa untuk melahirkan pemain berkualitas, dibutuhkan pelatih berkualitas.

Bagaimana dengan Liga 1 Indonesia?. Kedatangan Michael Essien mencuri perhatian media nasional maupun internasional. Essien yang dianggap sebagai Marquee player merujuk kepada pengalaman pernah bermain di piala dunia dan berkompetisi di klub elit eropa mampu membuat harapan besar untuk sepakbola nasional semakin membumbung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun