Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mahershala Ali, Oscar, dan Mimpi Kaum Minoritas

28 Februari 2017   11:41 Diperbarui: 1 Maret 2017   06:01 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahershala Ali, Aktor Pendukung Terbaik (Moonlight). Sbr Gbr : Yahoo

Karpet merah gedung Dolby Theater, Hollywood, California sepertinya segera menyambut Mahershala Ali yang datang sendirian. “Wah, saya mendengar anda sangat sibuk dalam seminggu terakhir ya?” tanya Ryan Seacrest, host yang terkenal dalam American Idol bertanya kepada aktor Amerika ini sesaat sesudah memasuki karpet merah. “Ya, benar sekali, anak perempuan saya yang lucu baru lahir beberapa hari yang lalu, dan saya sangat sibuk” jawab Mahershala dengan tersenyum.

Bari Najma, nama anak perempuannya hasil pernikahannya dengan Amatus Sami-Karim sepertinya membawa keberuntungan bagi Ali, begitu Mahershala biasa disapa. Malam itu kemegahan panggung Oscar bukan hanya menjadi tontonan bagi Ali tetapi Ali juga dipersilahkan dengan hormat untuk naik ke panggung. Ali berhasil membawa pulang penghargaan untuk aktor pendukung terbaik lewat film Moonlight.

Mengenakan jas hitam dan blazer berwarna senada, Ali maju naik ke atas panggung. Dalam pidato kemenangannya pria berusia 43 tahun itu tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada sejumlah nama yang disebutnya sebagai gurunya. "Mereka secara terus-menerus mengatakan kepada saya bahwa ini bukanlah tentang Anda, tetapi tentang karakter yang Anda mainkan" katanya bersemangat.

Ali memang dapat memainkan karakter yang kuat dalam film yang disutradai Barry Jenkins ini. Ali berperan sebagai Juan, pria Afro-Afrika yang menjual narkoba di kawasan Miami, Amerika. Juan harus bertarung di dalam hidupnya yang penuh perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang. Juan juga mencari cinta di tempat-tempat yang tidak pernah diduganya dan akhirnya menjadi dapat menemukan siapa dirinya sendiri.

Perjuangan untuk menemukan siapa dirinya sendiri juga dialami dalam kehidupan nyata. Lahir di Oakland dari pasangan Willicia dan Philip Gilmore, dan dibesarkan dalam Kristen karena ibunya adalah seorang pendeta, Ali kemudian masuk islam.

Ibuku seorang pendeta. Saya Muslim. Tujuh belas tahun lalu, dia tidak marah ketika saya mengungkap telah menjadi Muslim, perbedaan keyakinan bukan persoalan besar.” cerita Mahershala saat menerima penghargaan dari Screen Guild Award juga sebagai aktor pendukung terbaik.

Terlahir dengan nama Maher-Syalal Hash-Bas Gilmore dan dipanggil Eric Gilmore,  Ali memulai karirnya dalam film layar lebar pada tahun 2008 di film The Curious Case of Benjamin Button. Sesudah itu Ali terlibat di berbagai FTV dan akhirnya diajak untuk terlibat dalam Film The Hunger Games : Mockingjay bagian satu dan dua sebagai kolonel Boggs.

Namanya semakin bersinar terang ketika membintangi Moonlight. Sejak desember, Ali telah menggondol penghargaan dari Critics Choice Award, Screen Guild Award dan puncaknya adalah mendapat penghargaan Oscar tahun 2017.

Mengalahkan nominator yang juga berkelas kawakan seperti Jeff Bridges (Hell or High Water), Ali juga tercatat menjadi aktor berkulit hitam kelima yang pernah meraih penghargaan aktor pendukung terbaik di Academy Award. Ali mengikuti jejak Morgan Freeman (Million Dollar Baby,2004), Louis Gosset Jr (aktor pendukung terbaik dalam an officer and a gentleman, 1982), Denzel Washington ( aktor terbaik dalam Training Day, 2001 dan aktor pendukung terbaik Glory,1989) serta Cuba Gooding, Jr (aktor pendukung terbaik dalam Jerry Maguire,1996).

Oscar kali ini dianggap penuh dengan nuansa politik. Suasana anti Trump mengental sepanjang acara. Di sepanjang acara bergengsi itu, pembawa acara Jimmy Kimmel terus mengolok Presiden Trump. Trump membalasnya dengan sindiran tajam ketika terjadi insiden kesalahan pembacaan pemenang best picturedi penghujung acara. “Saya kira mereka terlalu fokus terhadap politik sehingga mereka tak bisa menutup acara dengan baik" kata Trump. "Sangat menyedihkan. Kekacauan itu menghilangkan keglamoran Oscar. Saat itu tak terasa seperti malam yang glamor. Saya pernah hadir di Oscar. Ada hal spesial yang hilang, dan harus berakhir menyedihkan," tambah Trump.

Walaupun Trump menganggap ada yang hilang di acara ini, tetapi Oscar memberikan sebuah harapan. Di tengah larangan pemerintah AS yang anti Immigrant dan anti muslim, Oscar memberikan harapan adanya tempat bagi kaum terpinggirkan dan kaum minoritas untuk bisa menuai hasil kerja keras mereka. Di tengah keglamourannya Oscar menyediakan tempat untuk kamu minoritas agar bisa merayakan hidup dengan menggapai mimpi-mimpi mereka. Hal yang coba diungkapkan oleh artis peraih penghargaan pendukung terbaik yang kebetulan juga berkulit hitam, Viola Davids.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun