Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kampung Adat Pasunga, Valverde dan Sebuah Kepantasan

30 Mei 2017   08:17 Diperbarui: 30 Mei 2017   10:29 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Valverde, pelatih baru Barca/Getty Images

Kampung adat Pasunga adalah sebuah sebuah kampung cantik di Anakalang, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Saya pernah suatu kali berkesempatan tinggal bersama masyarakat kampung tersebut selama sebulan untuk melatih latihan kerja bagi warga di sana.

Waktu itu Agustus, bulan di mana adat sedang berada dalam kesibukan yang tinggi, ketika warga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani itu sudah hampir selesai memanen padi dari sawahnya masing-masing. Kebanyakan adalah urusan melamar anak gadis dari dalam kampung tersebut.

Saya beruntung karena tinggal tepat di rumah panggung di hadapan sebuah rumah berukuran besar yang memang disebut “Rumah besar”.  Fungsi “Rumah besar” ini vital jika berkenaan dengan urusan adat. Jika ada orang yang ingin melamar anak gadis yang berasal dari Pasunga, maka prosesi adat dilakukan di dalam dan di luar “rumah besar”.

Halaman di depan “Rumah besar” adalah yang terbesari di dalam kampung. Halaman besar itu ada fungsinya, yaitu menampung kerbau, kuda dan hewan lain yang dibawa oleh pihak keluarga pria ketika masuk dalam kampung.

Di depan Rumah besar, saat mau acara adat di Pasunga/Dokpri
Di depan Rumah besar, saat mau acara adat di Pasunga/Dokpri
Bobot,bibit dan bobot si pria akan dipertaruhkan di halaman ini. Ada berbagai dialog berbahasa Sumba yang dilakukan sebelum, sang pria akhirnya diijinkan untuk ikut masuk ke dalam “Rumah besar” tersebut.

“Berani pak Arnold, melamar anak gadis Sumba?” tanya Umbu,salah seorang siswa bercanda. Saya hanya membalasnya sambil tersenyum, sambil mikir-mikir berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk melamar gadis Sumba. Namun tentu bukan soal biaya semata, tetapi soal kepantasan.

Di depan rumah besar lah, harga diri sang pria dipertaruhkan. Makanya di depan “rumah besar” di Pasunga, dibuat dua patung besar menyerupai Buaya dan (mohon maaf) alat kelamin laki-laki. Simbol yang mengingatkan bahwa jika sudah di depan “rumah besar”, harus memiliki keberanian seperti seorang pria.

Di depan rumah besar/Flickr.com
Di depan rumah besar/Flickr.com
Wanita-wanita Sumba memang cantik-cantik, entah turunan Melanesia bagian mana, tetapi mirip dengan gadis-gadis asal Toraja. Cantik dan bersih. Jika datang dengan jumlah hewan yang banyak, lolos dari saringan acara adat, maka si pria akan dianggap pantas untuk menjadi bagian dari warga Pasunga, sesuatu yang pada akhirnya disyukuri dengan pesta pemotongan hingga puluhan kerbau atau kuda. Luar biasa.

Ernesto Valverde senin malam baru ditunjuk sebagai pelatih baru Barcelona menggantikan Luis Enrique yang memilih mundur. Pengumuman penunjukkan Valverde langsung diungkapkan oleh sang Presiden klub, Josep Maria Bartomeu.

"Valverde punya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman. Dia mempromosikan pemain dari tim muda serta punya gaya dan cara seperti klub ini. Filosofi permainan dia sama seperti Barcelona. Dia pekerja keras dan penuh antusiasme," tutur Bartomeu.

Pelatih berusia 53 tahun tersebut dianggap Bartomeu telah pantas untuk menjadi pendamping dari sang gadis cantik, Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun