Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengurai Nalar Miring Fadli Zon soal Pengalihan Isu Ibu Kota

1 Mei 2019   21:46 Diperbarui: 1 Mei 2019   22:05 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fadli Zon I Gambar : Tribun

"Itu saya kira wacana isapan jempol saja untuk mengalihkan isu ya. Dulu juga begitu empat tahun, lima tahun yang lalu. Nanti juga reda sendiri," kata Fadli Zon di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Fadli Zon, Wakil Ketua DPR sekaligus Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi hari ini kembali mengatakan bahwa rencana memindahkan ibu kota pemerintah dari Jakarta hanyalah sebuah pengalihan iu.

Sebelumnya Jubir BPN seperti Andre Rosiade dan Arif Puyono kemarin juga mengatakan hal serupa.

Pengalihan isu atas apa? Andre mengatakan  bahwa wacana ibu kota baru hanyalah sebuah diskursus yang diangkat untuk membuat isu kecurangan Pilpres sedikit tenggelam.

"Jangan sampai ini sebatas wacana aja, sekadar menarik diskursus baru dari kecurangan ke ibu kota," ujar Andre Rosiade, Selasa (30/4/2019).

Serupa dengan  Andre, Juru Debat BPN Prabowo-Sandi, Arief Poyuono mengatakan wacana pemindahan ibukota belum lah begitu penting, jika dibandingkan dengan dugaan kecurangan pemilu yang diduga kuat begitu terstruktur, sistematis, masif dan brutal (TSMB).

Apakah benar yang dikatakan oleh Fadli Zon cs tersebut?

Menurut Saya ada nalar miring  Fadli Zon cs  ketika mengatakan bahwa isu pemindahan ibu kota hanyalah sebuah pengalihan isu. 

Saya akan mulai membahasnya dengan terlebih dahulu mengajak kita memahami makna pengalihan isu ini. 

Ada beberapa penjelasan dari beberapa sumber yang dapat dipakai untuk menjelaskan tentang pengalihan isu ini pada publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun