Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Berkaca dari Hasil Indonesia di Semifinal Denmark Open 2018, Tersisa Kevin/Marcus di Final

20 Oktober 2018   23:51 Diperbarui: 21 Oktober 2018   07:43 1918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tinggal Kevin/Marcus di Final Denmark Open 2018I Gambar :Kompas

Turnamen Denmark Open 2018 telah menyelesaikan babak semifinal. Dari lima wakil Indonesia di babak ini, hanya Kevin/Marcus yang mampu menapak babak final. Selebihnya melalui perjuangan dan berbagai kejutan di babak sebelumnya, akhirnya Gregoria Mariska. Greysia/Apriyani dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus terhenti langkahnya.

Kejutan Gregoria Mariska akhirnya terhenti di babak semifinal Denmark Terbuka 2018. Saya sebenarnya menginginkan agar semesta kembali berpihak kepada Gregoria setelah mampu melangkah sejauh ini. 

Setelah menumbangkan dua andalan Denmark, Mia Blichfeldt dan Kjaersfeldt hingga menapak babak semifinal akhirnya pebulutangkis berusia 21 tahun itu langkahnya dihentikan oleh Saina Nehwal dua set langsung, 11-21, 12-21.

Ada apa dengan Gregoria? Jawabannya dapat beragam, tetapi yang paling mudah adalah Saina Nehwal memang lebih siap dari Gregoria secara teknis maupun secara fisik. Sebelum pertandingan Gregoria yang akrab dipanggil Jorji juga sudah mengetahui hal tersebut.

"Kondisi pinggang saya masih sama, masih terasa sakitnya, tapi saya rasa saya masih bisa bertanding besok. Mudah-mudahan saya bisa tampil baik. Ketemu Saina harus lebih siap lagi dari semuanya, diri sendiri dan motivasi ditambah. Saina lebih berpengalaman, dia akan susah dikalahkan, harapannya, saya mau kasih kejutan," ujar Jorji.

Pengalaman Nehwal membuat dia mendominasi laga melawan Jorji. Jorji hanya mampu memberi perlawanan terhadap Nehwal yang memiliki gaya permainan yang hampir sama,  di skor 7-7 di set kedua tetapi selebihnya pertandingan berjalan mulus bagi Nehwal.

Saya menduga kondisi fisik Jorji juga mempengaruhi pertandingan. Kondisi pinggang yang terganggu membuat Jorji tidak tampil maksimal. Sepertinya kondisi fisik para pemain putri kita harus digenjot lebih keras lagi. Para pemain putri terutama tunggal terlihat gampang lelah atau kewalahan jika reli panjang. Bandingkan dengan pemain lain seperti Jepang atau China yan selalu fit.

Apapun itu, apresiasi tetap harus diberikan kepada  Gregoria. Gregoria menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang mencapai semifinal Denmark Open (superseries premier/super750). Gregoria juga sekaligus mengakhiri puasa delapan tahun sektor tunggal putri ke semifinal level superseries premier/super750+. Jika fisiknya lebih baik lagi dengan teknik yang terus diasah, saya kira Georgia akan lebih membanggakan lagi.

***

Di pertandingan lain, di sektor ganda putri,  Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga harus tersingkir di semifinal dari unggulan pertama, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Ganda terbaik Indonesia itu kalah dua set langsung 13-21, 16-21 dari wakil Jepang itu.

Lagi-lagi ganda putri kita tidak mampu melewati Jepang. Meski mampu unggul 8-4 di set kedua setelah dikandaskan 13-21 di set pertama, lagi-lagi ketenangan  Yuki Fukushima/Sayaka Hirota membuat ganda putri kita tidak berkutik. Ini adalah kekalahan kedua Greysia Polii/Apriyani Rahayu dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di babak semifinal dalam waktu yang berdekatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun