Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kebangkitan Roma di Olimpico Buat Barcelona Tersingkir

11 April 2018   05:07 Diperbarui: 11 April 2018   09:29 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol Manolas membuat Roma melaju I Gambar : BBC

Sesudah kejayaan Julio Cesar, Kaisar Augutus dipandang enteng. Lawan-lawan Augustus yang lebih tua dan lebih berpengalaman menganggap enteng Augustus. Mereka melihat Augustus sebagai pemuda "kemarin" sore yang tidak perlu diperhitungkan dalam persaingan.

Namun pada akhirnya, dalam masa  Augustus selama 40 tahun, Kekaisaran Romawi menjadi sangat kuat dan mengalami puncak kejayaan. Di bawah komanda Augustus, angkatan bersenjata berhasil menaklukan Spanyol, Swiss, Galatia di Asia kecil, hingga sebagian besar Balkan. Luar biasa.

Kisah kejayaan Augustus dengan imperium Romawi pada ahun 27 SM hingga tahun 14 Masehi ini dirasa menjadi cerita yang tepat untuk menggambarkan kemenangan Roma atas Barcelona, 3-0 tadi pagi di Olimpico. Roma lolos ke semifinal Liga Champions 2018.

***********

"Roma akan bermain dengan cinta" ujar Eusebio Di Fransesco, berulang kali sebelum leg kedua dilangsungkan dini hari tadi. Banyak yang memandang skeptis pernyataan Pelatih AS Roma ini. Apakah tanda berserah diri, atau tanda bahwa bahwa cinta dapat membawa kejayaan Roma yang pernah menang atas Barcelona 3-0 pada 16 tahun lalu diajang yang sama, terulang kembali.

Roma memang dianggap enteng, apalagi setelah harus menyerah 1-4 di kandang Barcelona, Nou Camp. Tetapi dengan cinta, meski dipandang enteng dan tidak diperhitungkan, Roma menjawab semua keraguan itu.

Bermain dengan formasi 3-5-2, pasukan Roma tampil menggila di Olimpico. Mengandalkan duet Edin Dzeko dan Patrick Schick di depan, kecepatan dan kekuatan duel udara kedua pemain ini benar-benar merepotkan lini belakang Barca yang dikomandoi oleh Gerard Pique.

Lini tengah pun demikian. Daniel De Rossi, Kevin Strootman dan Radja Nainggolan bermain dengna pressing tinggi yang mampu membuat aliran bola dari tengah ke lini depan Barca menjadi seperti tersumbat. Lionel Messi dan Luis Suarez kesulitan mendapatkan bola matang yang dapat dijadikan peluang untuk menciptakan gol

Dalam kebingungan itu, sisi sayap Roma dalam diri Florenzi di kanan dan Kolarov di kiri bergerak militan tanpa henti, terutama Florenzi. Melalui pergerakannya, banyak bola crossing berbahaya yang dilambungkan ke kotak penalti Barca.

Dalam keadaan seperti itu, Roma cepat menuai hasil sesudah pada menit ke-6, Edin Dzeko menceploskan bola ke gawang Ter Stegen, kiper Barca. Memanfaatkan umpan De Rossi, Dzeko yang berada dalam kawalan ketat Umtiti, berhasil melepaskan diri dan mencetak gol. Roma 1, Barcelona 0.

Dzeko lagi-lagi menjadi momok di akhir babak pertama, ketika pergerakannya terpaksa dihentikan Gerard Pique di kotak penalti. Hadiah penalti bagi Roma yang berhasil dituntaskan dengan sempurna oleh Daniel De Rossi. Roma 2, Barcelona 0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun