Mohon tunggu...
Diana Intan Palupi
Diana Intan Palupi Mohon Tunggu... -

Penyendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Serasehan Netizen; Inisiasi Cantik Puan Maharani dalam Mendidik Menggunakan Media Sosial Secara Positif

10 Juli 2017   11:27 Diperbarui: 10 Juli 2017   11:33 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Netizen atau publik pengguna internet atau dunia maya di Indonesia kini kian besar jumlahnya. Hampir di semua kategori usia memanfaatkan internet. Dengan kata lain, pemanfaatan internet telah menjangkau siapapun. Bahkan dari anak-anak yang masih SD hingga orang dewasa menggunakan internet.

Keberadaannya sudah menyebar dimana-mana. Persoalannya kemudian, meskipun juga banyak hal-hal kebaikannya, tak sedikit pemanfaatan internet yang digunakan dengan cara yang kurang bijaksana. Kita seolah menjadi lumrah dengan segala macam kata kotor, bullying atau penghinaan, makian atau segala bentuk pembunuhan karakter atas orang lain mengalir begitu deras melalui media ini. Kita hampir tidak bisa menghindar dari segala bentuk berita-berita fitnah, hoax, yang direproduksi dan disebar -- diviralkan -- melalui dunia maya.

Kata-kata kotor mengalir dalam setiap dinding layar notebook, komputer atau smartphone. Ini tentu sangat disayangkan dan perlu untuk dirubah. Bagaimana merubahnya? Sebagian dilakukan dengan pendekatan mencegah berbagai situs yang biasa mereproduksi berita-berita fitnah atau hoax, menindak segala bentuk pernyataan buruk, dan berbagai penanganan lainnya yang bersifat teknis.

Tetapi ini tidak cukup. Upaya lainnya, berupa penguatan kesadaran pada diri netizen, adalah sesuatu yang perlu. Sebab betapapun canggihnya berbagai upaya pencegahan yang dilakukan demi meminimalisir melalui tindakah keras misalnya tidak efektif apabila kesadaran netizen untuk menggunakan medsos secara bijaksana itu rendah.

Puan Maharani, melalui Kemenko PMK, menginisiasi upaya cantik untuk menumbuhkan kesadaran netizen dan menghindarkan mereka dari segala kemungkinan arus kebencian atau fitnah yang terjadi di internet. Untuk upaya ini, dibuatlah kegiatan berupa Pelatihan Media Sosial bagi pelajar dan Serasehan Netizen. Acara ini berlangsung di Provinsi Sumatera Barat. Acara ini adalah prakarsa Kemenko PMK dan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta pemprov. Sumatera barat, Kamis (06/07). (sumber)

Kegiatan serasehan netizen ini yang tujuannya guna meningkatkan peranan positif dari internet dan untuk menggugah kesadaran netizen untuk menggunakannya secara positif adalah bagian dari himbauan atau ajakan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dipercayakan oleh presiden kepada Jokowi. Puan Maharani telah mengawal gerakan revolusi mental. Dan sebagaimana yang telah dilakukan, hal-hal yang disasar atau menjadi target memang adalah sesuatu yang tampak kecil, tampak remeh, tapi sebenarnya merupakan kebiasaan kecil yang bila tidak dirawat dan diarahkan kepada hal-hal yang positif bisa tumbuh dan berkembang ke arah yang kurang baik.

Penggunaan media sosial, sebagaimana yang berkembang hari ini, dengan segala bentuk destruksi kecilnya berupa umpatan, cacian atau berita-berita hoax yang bertebaran, merupakan atau terlihat sebagai sesuatu yang kecil. Tetapi hal itu bila dibiarkan terus-menerus dan kemudian tampak menjadi biasa justru mengalamiahkan kerusakan-kerusakan moral keseharian kita. Kita menjadi terbiasa untuk bersikap seperti itu. Tentu kondisi ini disayangkan. Keadaban dan peradaban bangsa kita yang menjunjung kesopanan, moralitas, dan kebaikan luhur lainnya perlu dipertahankan.

Karena alasan ini, apa yang diinisiasi oleh Puan Maharani merupakan sesuatu yang perlu untuk digalakkan, dikampanyekan dan serasehan netizen, atau dalam bentuk apapun guna mendidik netizen atau menggugah kesadarn mereka, perlu diadakan pula di beberapa daerah yang lain, bukan hanya di Sumatera Barat. Kita berharap, upaya cantik-cantik lainnya, yang diinisiasi Puan ini, bisa berkembang dimana-mana.

Kita berharap kita tetaplah bangsa yang menjunjung kebaikan luhur dan tidak terjebak dalam arus kekerasan kata-kata yang terus viral dan seolah menjadi lingkaran setan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun