Di suatu siang
dalam ruang yang berantakan
tiba-tiba aku pasrah
membiarkan suara merdu
dari balik pintu membelai rasaku
tanpa sadar,
ia telah membuka pintu-pintu ingatan
lalu memandu jiwaku terbang ke masa lalu
bertandang ke bilik kenangan
Suara berlirik dan bermelodi itu
sepertinya sudah lama
mengendap di dasar hati
jika tak begitu
tak mungkin sehebat itu
menggerai tumpukan rasa
dan membujuk bangkitkan renjana
yang telah tertimbun waktu
Karena suara itu,
serasa aku berada di antara dua masa
separuh jiwaku menghanyut jauh ke masa lalu dan terbenam semakin dalam
tapi, masa kini mendekapku begitu erat
mengajariku arti kesetiaan
(Makassar, 13/09/2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!