Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Arti Merdeka

15 Agustus 2019   13:28 Diperbarui: 15 Agustus 2019   14:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tidak membungkuk ala tentara Dai Nippon
di hadapan kaum borjuasi asing
dan penguasa negeri-negeri kapitalis
juga tidak merengek-rengek meminta sebongkah kehidupan
sebab itu bisa mencoreng muka dan harga diri bangsa merdeka

tidak memutus urat nadi
kehidupan rakyat kecil
tidak menggusur lapak gerobak kumuh karat rakyat jelata
biarkan saja mereka meruahkan peluh
demi mendulang rezeki yang halal
sebab itu lebih mulia
tinimbang memilih jadi kriminil

tidak mengusik mereka
hanya karena menyalakan api keyakinan yang berbeda
biarkan saja mereka bebas menyembah Tuhannya tanpa diteror jiwa dan raganya.
tidak menyerupai jati diri bangsa asing:
tetap kokoh berdiri menjulang tinggi ke cakrawala dengan berakar pada budaya bangsa sendiri

itu saja menurutku

(catatan langit, 15 agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun