rembulan telah dilanun sepi
tersisa risau dan gamang
menggerayangi sudut wajahnya
rembulan telah lelah
menggantungkan sinarnya di cakrawala
hingga suatu ketika
secercah sinar bulan
singgah di ranting patah
ketika kabut dan embun malam
mulai sibuk mendekap dedaunan
dan tanah-tanah kering
tak butuh setumpuk aksara
untuk memikat
juga tak butuh waktu lama
untuk meminang jiwa sepi
rentak sunyi dan keheningan malam
sudah cukup bagi ranting
untuk meluluhkan hati rembulan
kini sang dewi malam telah jatuh hati
dan seutuhnya menjadi milik ranting patah, meski rembulan tak pernah tahu menahu
pada ranting mana ia mesti
menggantung dan berbagi rasa
rembulan terpaku pada setiap pijakan ranting patah. sedang ranting patah
terpukau oleh lembut cahaya temaram
ketika semua wujud telah melebur dalam rasa, masihkah kita mengenal sisi kekurangan?
(catatan langit, 23 juli 2019)