Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baju Lama dan Kenangan Lama

31 Mei 2019   00:50 Diperbarui: 31 Mei 2019   01:08 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubuka lemari kayu yang hampir melapuk, kulihat dirimu tergeletak rapi di antara lipatan baju. Belum kukenakan di badan, seketika menyeruak kenangan lama di memori kepala.

Mengingatkan kebersamaan akan sahabat-sahabat aktivis mahasiswa. Tentang kajian paket logika dan filsafat di pekatnya kegelapan, yang hanya bermodalkan lampu kaleng sebagai penerang.

Atau tentang kenangan demonstrasi di jalan bersama rekan-rekan aktivis dan fungsionaris lembaga kemahasiswaan. Baik di kala hujan menderas ataupun tersengat panas matahari, kau setia melekat di tubuhku.

Aku bangga pernah bersamamu dulu menempa diri. Hingga kinipun aku tetap bangga memilikimu. Meski lambat laun kau sedikit termakan waktu, tetapi kenangan yang bersemayam di balikmu tak akan pernah tersapu oleh gilasan kaki sang waktu.

(Catatan langit, 31 Mei 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun