Mohon tunggu...
Ihsan Ariswanto
Ihsan Ariswanto Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Orang desa. Pekerja serabutan. Ingin jadi peternak kelak. https://ariswanto.github.io

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menggagas Aplikasi Tambal Ban Online

21 September 2015   02:55 Diperbarui: 21 September 2015   03:28 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Roda Sepeda Motor"][/caption]

Ada dua pakar tambal ban di desa saya yang biasa melayani panggilan. Yang satu sudah agak sepuh dan saya tidak tahu apakah beliau memegang ponsel atau tidak, biasanya kami "menculik" beliau di rumahnya dan membawa menuju TKP ban bocor dengan pinjam motor teman. Satunya lagi, masih cukup muda dan memegang ponsel. Nomor teleponnya banyak disimpan oleh warga di sini. Jika terjadi ban bocor, cukup telepon beliau. Jika tidak sedang melayani pasien, beliau pun akan segera meluncur ke TKP.

Ide tambal ban online saya yakin sudah banyak yang memikirkannya, jauh sebelum meledaknya popularitas ojek online. Kalau anda mencari di playstore google akan anda dapati beberapa aplikasi yang mencoba memetakan keberadaan tambal ban yaitu Tambal Ban & Bengkel, besutan Serabutan Dev. dan TambalBan Jogja karya Harimas Rizqi L.

Namun aplikasi tersebut belum memecahkan masalah yang lebih penting, yaitu: derita mendorong kendaraan saat ban bocor. Bulan puasa kemarin, teman saya mengalami ban bocor di tengah terik udara Jalan Wates. Bisa anda bayangkan deritanya. Terlegih teman saya ini tepat berada di jalanan naik turun dan membawa banyak barang di motor. Iman saya yang lemah ini pasti sudah mengajak membatalkan puasa jika menghadapi situasi seperti itu.

Solusi untuk masalah ini adalah menggabungkan konsep tambal ban panggilan dengan aplikasi peta persebaran tambal ban seperti yang sudah ada tersebut. Namun masalah baru muncul di sini, tidak semua penambal ban yang terpetakan bersedia melayani jasa panggilan. Perlu ada mekanisme verifikasi bahwa penambal ban tersebut bisa melayani panggilan.

[caption caption="Diagram Aplikasi Tambal Ban Online"]

[/caption]

Selain permasalahan yang akan di atasi, terdapat kemungkinan muncul masalah-masalah baru yang juga perlu diantisipasi, salah satunya adalah masalah keamanan, baik bagi pengguna maupun penambal ban. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan pelaku kriminal untuk menjebak penambal ban maupun pengguna, misal untuk  merampok atau merampas kendaraannya. Pemberlakuan keanggotaan bagi pengguna memang bisa mencegah resiko keamanan ini.

Pemberlakuan keanggotaan seperti di atas mengandung risiko pelanggaran privasi. Oleh karena itu, solusi yang tepat menurut saya adalah dengan memberikan hak memilih bagi pengguna untuk menjadi anggota atau tidak menjadi anggota. Tentu, penambal juga diperkennakan untuk menolak panggilan yang sekiranya mengandung risiko.

Idealnya aplikasi ini dikembangkan oleh komunitas atau kampus sebagai bentuk sumbangsih pada masyarakat. Saya tidak yakin ada perusahaan yang mau mengembangkan aplikasi seperti ini. Kalau memang aplikasi ini dianggap menguntungkan, pasti sudah ada yang mengembangkannya bukan? Kampus biasanya punya server yang memadai serta punya SDM mahasiswa yang banyak.

Yah, di sini saya memang hanya bisa urun gagasan saja, sebab saya tidak punya kemampuan pemrograman. Namun jika kebetulan anda punya ide serupa, dan ingin mengajak saya berpartisipasi, saya tentu tidak menolak.

--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun