Mohon tunggu...
Aris Mujammil
Aris Mujammil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tentang Korupsi, Kita Harus Bagaimana?

22 Oktober 2018   23:48 Diperbarui: 23 Oktober 2018   11:34 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia adalah sebagai makhluk yang mulia, harganyapun tak ternilai, maka tugas yang diberikan  oleh Tuhan juga tak ternilai.  Jika anda bertanya apa itu tugasnya? Yakni bertugas sebagai khalifah. Bisa juga dikatakan sebagai wakil tuhan di bumi ini.

Sebuah tugas dan tanggung jawab yang sangat terhormat. Dengan mengemban amanah dan kejujuran memang sangat berat. Tapi inilah konsekuensinya menjadi makhluk yang mulia. Tanda kemuliaan bukan hanya tergambarkan pada raga yang sempurna, tapi juga terlihat dari seberapa  tanggung jawab  manusia terhadap apa yang di sertakan tuhan untuknya. Dan juga sebuah kerhormatan yang di amanatkan tuhan unuknya.

Berani menjadi manusia, berarti harus berani juga bertanggung jawab dengan tugas apa yang di beri Tuhannya. Dan juga kehormatan yang di amanatkan tuhan padanya.

Tapi pada era ini begitu banyak perilaku manusia  demi pangkat dia rela menjual martabatnya, demi harta yang berlimpah mereka rela menjual harga dirinya. dan masih banyak yang lainya, Sehingga kejahatanpun bisa bermunculan dimana-mana. Korupsi adalah salah satunya.

Korupsi merupakan perbuatan yang menyeleweng atau bertentangan dengan kaidah-kaidah umum yang berlaku di masyarakat. Hal ini sebenarnya sudah lama ada, sejak manusia pertama kali manusia mengenal tata kelola administrasi. dari silni mereka mulai mempunyai peluang untuk untuk menyelewengkan laporan untuk kepentingan kesejahteraannya.

di dunia kasus ini sudah di anggap kasus yang luar biasa, tak lupa pula di indonesia bahkan sudah banyak usaha yang telah dilakukan upaya-upaya demi membersihkan negeri dari kasus  korupsi, tapi sampai saat ini masih belum sesuai dengan apa yang kita harapkan. dan lagi-lagi penyebab korupsi  keserakahanlah yang menjadi biang keroknya.

Politik dalam negeri ini banyak yang lebih mementingkan golongan partai,dari pada kepentingan rakyat, sungguhsangat mengecewakan jiwa para pejuang yang benar-benar merasakan penderitaan masyarakat kecil. Rakyat kecil dikerahkan untuk membayar pajak tapi dari beberpa orang uang tersebut malah disalah gunakan, apakah hal yang seperti ini tidak termasuk menyiksa rakyat? Sedangangkan jalan untuk menyampaikan aspirasi begitu sempit.

Dalam sejarah tercatat bahwa mahasiswa  berperan  sangat penting dalam menentukan perjalanan arah bangsa Indonesia. Dengan idealisme, semangat muda, dan kemampuan intelektual yang tinggi mahasiswa mempunyai berperan sebagai agen perubahan (Agen Of Change).

Peran mahasiswa tersebut  terlihat sangat  menonjol dalam peristiwa-peristiwa besar seperti kebangkitan Nasional pada tahun 1908, Sumpah pemuda 1928, Proklamasi kemerdekaan tahun 1945, lahirnya Orde baru tahun 1966, dan reformasi tahun 1998. 

Namun apakah peran mahasiswa saat ini hanya sampai batas dalam tataran aksi terutama untuk kasus korupsi? Memang pemuda (mahasiswa) saat ini banyak terjebak dalam tindakan responsif bersifat aksi ketika terdapat pelanggaran oleh aparatur negara.

Bahkan kondisi yang sangat menyedihkan adalah pemuda saat ini terjebak dalam pragmatisme sehingga mampu dijadikan alat kekuasaan sehingga menghilangkan kekritisannya terhadap korupsi, justru menjadi aktor penikmat hasil korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun