Mohon tunggu...
Harini Rahmi
Harini Rahmi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Life is a process to transfer our values to others. Make ourself meaningfull anytime anywhere for all people

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rezeki itu Nggak Kayak Sandal Jepit

10 Juli 2012   23:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

By. Harini Rahmi

"Bu, ajari saya membuat ketoprak yang enak seperti ibu dong", ujar Astri salah seorang pelanggan Bu Sari di suatu pagi tatkala saya sedang antri membeli ketoprak khas Cirebon.

"Owalah mbak e, semua orang pasti bisa bikin ketoprak nggak sulit kok mba Astri", terang Bu Sari.

"Tapi saya tidak tahu cara membuatnya bu, boleh bagi resepnya nggak?", kembali Astri membujuk bu Sari.

Tanpa banyak tanya dan tanpa ada sebuah prasangka bu Sari memberikan resepnya secara detail kepada Astri itu. Bu Sari juga memberikan tips untuk memilih bahan dan pengolahan kacang agar ketoprak yang dihasilkan enak seperti buatannya.

Astri sigap mencatat keterangan bu Sari di handphone miliknya. Tak lama kemudian pesanan ketoprak Astri selesai diambilkan bu Sari sehingga Astri segera membayar dan pamit seraya mengucapkan terima kasih.

Pengunjung mulai sepi karena Ketoprak bu Sari telah habis terjual. Aku dan sahabatku yang masih duduk di bangku panjang yang disediakan masih saja melahap sisa-sisa ketoprak kami dengan santai. Melihat kemurahan hati bu Sari dalam berbagi resep andalannya, saya jadi teringat para ibu-ibu lain ataupun pedagang lain yang justru sering kali merahasiakan resep pamungkas mereka agar tidak ditiru orang lain. Sebagai pedagang hal ini dilakukan guna mengantisipasi bertambahnya pesaing yang melakukan usaha sejenis. Namun Bu Sari justru tidak demikian.

Satu bulan setelah percakapan antara Astri dan bu Sari berlalu, saya melihat garasi Astri telah disulap menjadi warung yang menyediakan masakan yang sama persis seperti bu Sari. "Sedia Ketoprak asli Cirebon", demikian kalimat yang tertera di papan yang digantung di depan garasinya. Jarak antara rumah Astri dengan tempat bu Sari berdagang hanya 6 rumah.

Hari terus berganti dan warung Astri mulai ramai dikunjungi oleh pembeli. Suatu ketika saya iseng bertanya kepada bu Sari, "Bu, kenapa ibu mau membagi resep pembuatan ketoprak ibu waktu itu dengan Astri?".

Bu Sari kemudian ringan, "Ya ndak apa-apa toh mba e, saya senang bisa berbagi ilmu".

"Tapikan karena kebaikan ibu itu akhirnya membuat ibu kehilangan pelanggan. Ibu jadi punya pesaing baru deh hehehe", ujar saya sekenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun