Mohon tunggu...
Arik Yudianto
Arik Yudianto Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup adalah sebuah perjalanan panjang untuk selalu dinikmati. Kenikmatan terbesar adalah berjuang dijalan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Dasar-dasar Stand Up Comedy

8 Mei 2012   17:16 Diperbarui: 4 April 2017   16:40 10524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kata “Stand up Comedy” sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Stand up Comedy kini telah tersebar diberbagai media; mulai dari you tube, metro TV, kompas tv, bahkan disetiap kota ada komunitas Stand up Comedy termasuk di Surabaya. Boomingnya Stand up Comedy menarik minat saya untuk mengetahui lebih jauh tentang genre komedi ini dan bagaimana caranya menjadi seorang Stand up Comedyan atau yang biasa disebut comic.

Dari seringnya saya nonton stand up comedy dan baca juga di blog-blog mereka khususnya blognya Raditya Dika, saya jadi tau bagimana caranya menjadi seorang stand up comedy itu. Tetapi saya tidak hendak menjadi comic sebab saya gagap kalo ngomong (hehehe) sehingga pengetahuan dasar-dasar menjadi comic ini akan saya gunakan untuk mengaktualisaikan diri dalam bentuk tulisan komedi.

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menjadi seorang comic adalah mencari bahan komedi. Kata Raditya Dika “untuk menemukan bahan komedi, hal yang paling gampang dimulai dari kegelisahan dalam diri kita”. Contoh kegelisahan dari Radit “gue gelisah lihat iklan TV di Indonesia soalnya semuanya aneh-aneh, cewek rambut panjang dengan sampo ditangan, bahagia banget sampoannya”. Pernah denger itu di you tube kan???, setelah bahan komedi didapatkan, akan diolah menjadi sebuah joke.

Joke itu sendiri terdiri dari dua buah kompenen dasar. Pertama setup, yaitu penjelasan dari sebuah joke, berbicara tentang pengkondisian yg mengarahkan pada asumsi-asumsi. Kedua punch line, adalah bagian yang lucu dari sebuah joke.Setiap setup akan mengarah kepada punch line.

Berikut ini contoh dari joke dengan tipe observational comedy yang dilakukan oleh Raditya dika:

SET-UP:

Edgar mengambil botol minum, tas ransel, dan kotak makanannya. Dia memang masih kelas 4 SD, tapi sifat rajinnya udah mulai muncul. Edgar tersenyum kepada ibunya dan berkata,Ma! Berangkat sekolah dulu ya.Ibunya bilang, “Oke. Hati-hati di sekolah ya.”

PUNCH-LINE:

“Edgar! Tunggu! Bapaknya keluar dari ruang tamu dan menghampirinya. “Kamu belum bercelana, Nak!

Berikutnya saya akan membuat joke sendiri. Saya membuat beberapa joke tetapi tidak untuk dijadikan bahan Stand Up melainkan akan saya aktualisasikan kedalam bentuk cerita komedi.

Joke I:

Koran telah menjadi kebutuhan hidup manusia modern saat ini, setiap pagi saya baca koran untuk mengeahui kondisi masyarakat yang ada; baik itu berita politik, ekonomi, budaya, dan seleberiti. Saat baca koran kompas pada kolom ekonomi, ada judul Harga Bawang Merah dan Cabai Merah Naik”, Fikir saya “harga-harga semakin hari semakin mahal aja ya”. Kemudian saya baca kolom nama dan peristiwa (selebriti), saya baca judul Mytha “Mama Mia” Sudah dewasa dengan foto Mytha disebelah kanan tulisannya. Saya mikir “trus kenapa ya kalo Mytha “Mama Mia” sudah dewasa???” “Sudah siap dipetik gitu!!!” “Mau dong...mau dong...”. Saya cari nomer teleponnya tapi gak ada, terus saya baca lebih lanjut ternyata Mytha mau menyiapkan album terbarunya dengan tema yang lebih dewasa. Rupanya saya telah dihipnotis oleh judul dalam koran. Waspadalah saat membaca judul dalam koran, siapa tau anda akan terhipnotis seperti saya.

Joke II:

Iklan wafer coklat Superstar dengan latar belakang sebuah taman, remaja, dan binatang peliharaannya. Ceritanya beberapa anak remaja ketaman bawa peliharaannya, satunya bawa anjing dan satunya bawa kucing. Saat remaja laki-laki makan wafer coklat, mendadak kucing peliharaan si cewek berubah jadi coklat, karena kesel remaja cewek makan wafer coklat (superstar) tetapi kali ini yang berubah bukan anjing si cowok tetapi cowok tersebut yang jadi coklat. Saat lihat iklan itu saya jadi mikir, nih ikalan mau nawarin apa sih; Wafer coklat atau mau main sulap sebenernya, saya bingung bedainya. Tagline yang tepat untuk iklan ini bukan “Superstar, super enak coklatnya” tetapi “Superstar, super keren sulapnya”.

Joke III:

Pagi itu seperti biasanya, Intan (adik saya) bangun tidur dengan rambut keribonya yang beantakan dan langsung mencari ramote TV. Kebanyakan anak kalo bangun tidur pasti pergi ke kamar mandi buat cuci muka, mandi atau buang air tetapi Intan emang lain dari anak yang lain, setiap habis membuka matanya ia langsung nyari ramote TV, dimana ramotenya... dimana ramotenya.. Saya disuruh ibu untuk nyari remote tv itu. Setelah mencari kesana kemari ternyata gak disangka-sangka saya menemukan remote itu nyantol di rambut keribonya Intan. Emang ini terlihat aneh, tetapi ya begitulah Intan, emang lain dari kebanyakan anak yang laen termasuk rambut keribonya.

Itulah beberapa joke yang saya buat sendiri, bukan dalam rangka untuk bahan Stand UP Comedy tetapi lebih ke tipe tulisan observational comedy. Karena saya tidak memiliki basic comedian maka maafkan saya kalo tidak lucu tetapi saya yakin itu pasti lucu sekali. “Hahahahaha...” ketawa kosong (ketawa sendiri sementara yang lain cuman lihatin dengan bengongnya).

Ilustrasi:

Gue: (^o^) hahaha.... lucu lucu jokenya lucu...

Lainnya: (,¬ ¬)” hmmmm ............ tik tok tik tok....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun