Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat dari Dekat Baju Banser Korban Bom Saat Natal

26 Desember 2014   00:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:27 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361721" align="aligncenter" width="555" caption="dok.pri"][/caption]

Sambil menunggu diselanggarakannya acara seminar di Aswaja NU Center bertajuk, "Menyikapi Konflik Sunni - Syi'i dalam Bingkai NKRI", saya menyempatkan diri masuk Museum NU yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kantor PWNU Jatim.

Ketika masuk, saya diminta untuk mengisi daftar hadir oleh petugas. Saya lihat daftar pengunjung saat itu baru 5 orang saja. Saya mulai berfikir, apakah memang generasi muda NU sudah tidak lagi suka dengan sejarah.

Usai tanda tangan, petugas memberikan sedikit arahan tentang lokasi museum, lalu selanjutnya berjalan sendirian. Tidak ada seorang pun di dalam museum itu kecuali petugas tadi. 5 orang yang mengisi daftar hadir itu rupanya sudah keluar.

Bilik pertama yang saya tuju rupanya cukup tepat, saya masuk di ruangan foto-foto pendiri NU. Di depan itu juga ada manuskrip kitab fiqih pertama di pesantren Jawa. Ada pula lukisan foto Gus Dur yang belum pernah lihat sebelumnya.

14195023711184953247
14195023711184953247

[caption id="attachment_361714" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pribadi"]

14195021772019503650
14195021772019503650
[/caption]

Mayoritas, lukisan di museum tersebut adalah karya dari dari KH. D. Zawawi Imron sang Celurit Emas dari Sumenep Madura. Hampir setiap mengantarkan lukisan-lukisan itu dulu beliau selalu mampir di pesantren kami dan menceritakan kondisi spritual yang luar biasa saat melukis tokoh-tokoh NU itu.

14195025751314027266
14195025751314027266

[caption id="attachment_361717" align="aligncenter" width="300" caption="dok pribadi"]

1419502611228683304
1419502611228683304
[/caption]

Di lantai dua, ada beberapa peninggalan para Kiai NU terdahulu mulai sepeda sampai senjata. Namun ada salah satu yang menyita perhatian saya yaitu baju banser milik Riyanto yang meninggal saat ikut mengamankan natal di gereja Eben Heazer Mojokerto. Baju tersebut tinggal sisa-sisa seperti foto di bawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun