Mohon tunggu...
ARIFIN SUTINO
ARIFIN SUTINO Mohon Tunggu... -

Saya seorang guru SMA Swasta di Kota Bengkulu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siapa Biang Terjadinya Pemerkosaan ?

13 Oktober 2010   10:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap hari di berbagai media kerap bermunculan kasus-kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual. ini tidak saja terjadi dengan ornag lain, bahkan mirisnya seringkali dilakukan antara sesama anggota keluarga, tetangga, bahkan antara bapak dan anak dan anak dan ibu. Sebagai objeknya tentunya sebagian besar kaum Hawa. Tentunya sebagai pelakukanya adalah kaum Adam. Kadang terjadi di kendaraan-kendaraan umum, rumah-rumah kos, tempat-tempat wisata dan hiburan. Sehingga kasus ini merupakan kasus yang sudah tidak asing lagi untuk menjadi "santapan" informasi harian kita melalui media.

Kemudian orang merespon dan berkomentar, sebagian besar spontanitas mengklaim biang dari semua ini adalah kaum Adam. Kaum Adam pun merespon dengan mulut bungkam. Mau bilang apalagi toh(kalau saya, tidak pernah..). Namun orang tidak mengembangkan sayap pemikirannya apa sebenranya yang menjadi cikal bakal dari semua bencana ini. Kata orang tua kita, gak mungkin ada asap jika tidak ada apinya.... memang mereka yang melakukan. Tidak pernah terdengar perempuan memperkosa kaum laki-laki

Coba kita lihat di jalanan, di mall atau pusat-pusat perbelanjaan, tempat hiburan, tempat wisata, dan tempat-tempat umum lainnya. Seringkali kita berpapasan dengan perempuan berpakaian sangat minim sekali. maaf, hanya pakai tengtop celana atau rok seadanya. Sehingga kalau lalai sedikit bisa tersingkaplah apa yang seharusnya ditutupnya. Ini tidak sulit lagi kita temui, jangankan di Kota-kota besar bahkan budaya ini sudah masuk ke desa-desa yang masih kolot pemikirannya.

Hasil dari sebuah penelitian menyimpulkan bahwa Faktor penyebab tindak pidana perkosaan dalam keluarga terdiri dari: 1. faktor intern yaitu: a) keluarga, b)ekonomi keluarga, c) tingkat pendidikan, d) agama/moral, 2. faktor ekstern,meliputi : a) lingkungan sosial, b) perkembangan ipteks, c) kesempatan hasil itu menurut saya kuranglah tepat, karena di sana tidak mendapatan hasil bahwa apa yang menyebabkan laki-laki bisa memperkosa wanita...?

Djamaludin Ancok, salah satu staf pengajar di Fakultas Psikologi UII dan UGM menyatakan bahwa dalam sebuah kajian di Amerika disimpulkan ada beberapa jenis penyebab perkosaan. Ada perkosaan karena kemarahan dan juga perkosaan karena mencari kepuasan seksual.

Saya berani mengatakan bahwa penyebab utama terjadinya perkosaan adalah dari diri manusia (baca :si pemerkosa). Akan tetapi tunggu dulu, perkosaan itu tidak terjadi begitu saja tanpa ada pemicunya. Kalau boleh saya misalkan dalam kasus pembakaran (combustion) di engine, yang mana pembakaran itu dapat terjadi bila ada 3 hal : bahan bakar, oksigen, dan pemicu (percikan api/panas). Diri manusia (pemerkosa) adalah bahan bakar, wanita (korban) adalah oksigen dan pembangkit syahwat (perilaku- gambar-gambar wanita yang ‘menggoda’ atau bahkan riil, bukan gambar) adalah percikan api. Sebenarnya tanpa ada ‘percikan api’ pun, dengan adanya ‘panas dan tekanan tinggi’ dapat juga menyebabkan terjadinya ‘pembakaran’. Kita dapat melihat bagaimana ‘percikan api’ menjadi sangat penting dalam mekanisme terjadinya perkosaan. Ya, ‘percikan api’, perilaku wanita-wanita yang berpakaian menggoda, gambar-gambar/film-film porno, dan hal sejenis, juga sangat berperan atas terjadinya kasus pemerkosaan. Saya tidak mengatakan bahwa korban perkosaan adalah ‘si percikan api’. Tidak, tidak seperti itu, meskipun itu mungkin saja terjadi. Akan tetapi, kemudian menjadi sangat ironis bila ‘si percikan api’ yang berulah, tapi wanita lain (yang bukan ‘percikan api’) yang menjadi menjadi korban (ini bukan berarti pemerkosaan terhadap wanita percikan api itu boleh). Wahai ‘wanita percikan api’, sadarlah…!!!

Sayang, dalam sebuah situs yang saya temui saat melakukan pencarian dengan Google tentang tips-tips menjaga diri dari perkosaan, tidak disebutkan tips untuk tidak berpenampilan seperti ‘wanita percikan api’. Dalam tips-tips tersebut (Cara Melawan Pelecehan Seksual), mengenai sopan santun berbusana, hanya disebutkan : “Berpakaianlah yang memudahkan berlari atau melakukan perlawanan”. Padahal pencegahan lebih efektif daripada penanggulangan yang jauh lebih beresiko. Saya fikir kita bisa berfikir normal dan sehat siapa pemicu semua ini ? terlepas dari masuk dalam kaum manakah kita ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun