Mohon tunggu...
Arif Hukmi
Arif Hukmi Mohon Tunggu... Penulis - Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Postcolonial Studies Critical, Discourse Analysis Language and Literature Education and Culture.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Lampu Jalan

25 September 2017   01:29 Diperbarui: 25 September 2017   04:10 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaumengingatku pada malam-malam bisu

di setiap lampu-lampu jalan yang mengekang satu persatu pengendara 

kau tak berhenti menerangi dan memerangi hari-hari yang berganti

di antara dahan-dahan pohon berguguran di tapal batas antara trotoar dan aspal jalan raya

Hari-hari semakin renta

ibukota sedang menyiapkan penyambutan

lampu-lampu kota bertambah---mengikat taman-taman, tiang-tiang listrik hingga pelabuhan tua

Kaubersolek jika ingin merayakan hajat yang gempita

kau lupa ada sampah-sampah berserakan dan membusuk di sana

anak-anak peminta-minta semakin subur menengadah harap yang tumbuh pada gegap gempita kota kita

Makassar, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun