Kamis, 9 Agustus 2012isteriku, Tati Krisnawati, berulang tahun. Hingga kiniaku belum memberinya kado. Aku akan memberinya kado istimewa menjelang Lebaran nanti, dan hal itu sengaja nggak aku beritahukan ke dia.
Isteriku guru SDN Aren Jaya X, Perumnas III Aren Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia menjadi pegawai negeri sejak 2006 setelah 14 tahun menjadi guru honorer. Dia disukai murid-muridnya karena dikenal sabar.
Aku menikah dengan Tati tahun 1995. Kami dikaruniai seorang anak, yakni Lintang Aji. Tati isteri yang setia, tabah, dan bermental baja. Dia percaya 100 persen padaku. Dia memahami betul profesiku. Saat aku menjadi wartawan selama belasan tahun, dia nggak pernah cemburu melihat aktivitasku bergaul dengan berbagai kalangan, termasuk bergaul dengan kaum Hawa. Dia memahami itu bagian dari pekerjaanku. Dia memelihara foto-fotoku dengan sejumlah artis dan perempuan-perempuan lain.
Jauh sebelum kami menikah, dia telah memahami bahwa wartawan harus banyak bergaul dengan siapapun, termasuk dengan kaum wanita. Dia haqul yakin suaminya takkan berselingkuh. Dia juga nggak merasa cemburu atau tersinggung saat membaca tulisan-tulisanku di FB.
Isteriku orang Sunda, sedangkan aku orang Jawa. Aku nggak bisa bahasa Sunda, dan dia nggak bisa bahasa Jawa. Jika sedang kesal padaku dia ngoceh dalam bahasa Sunda, dan aku balas dengan bahasa Jawa. He he he.....